JAKARTA-fajarbali.com | Kabar gembira menghampiri para pemegang saham PT Indosat Tbk (IOH) atau Indosat Ooredoo Hutchison. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, perseroan dengan tegas menyetujui pembagian dividen tunai dengan nilai fantastis, mencapai Rp2.702.617.958.197 atau setara dengan Rp83,3 per lembar saham. Langkah ini tidak hanya menjadi bukti nyata kinerja keuangan Indosat yang solid pasca merger, namun juga menegaskan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para investornya.
Keputusan pembagian dividen yang konsisten ini semakin memperkuat citra Indosat sebagai perusahaan yang stabil dan menguntungkan. Sejak birunya langit merger di awal tahun 2022, Indosat menunjukkan tren pertumbuhan dividen yang impresif, sejalan dengan peningkatan profitabilitas perusahaan. Lebih jauh lagi, Indosat telah menetapkan kebijakan dividen yang ambisius, dengan target pembagian hingga 70% dari laba bersih pada tahun 2026. Ini adalah sinyal kuat komitmen jangka panjang perusahaan untuk terus memberikan imbal hasil yang menarik bagi para pemegang saham.
Namun, pembagian dividen bukanlah satu-satunya fokus Indosat. Perusahaan telekomunikasi terkemuka ini juga tengah gencar bertransformasi menjadi AI TechCo, sebuah langkah strategis untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas cakupan bisnisnya. Transformasi ini bukan hanya sekadar jargon, namun diwujudkan melalui berbagai inisiatif konkret, termasuk penyesuaian izin usaha sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020.
“Seiring dengan pertumbuhan kami menjadi AI-TechCo, pembagian dividen ini menjadi bukti nyata neraca keuangan yang sehat serta komitmen memberikan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi pemegang saham. Hal ini mencerminkan kepercayaan pemegang saham atas arah dan kemampuan tim mengeksekusi strategi yang fokus pada konsumen untuk menciptakan dampak terukur terhadap misi memberdayakan Indonesia,” jelas President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha.
Penyesuaian KBLI ini membuka jalan bagi Indosat untuk merambah berbagai lini bisnis berbasis teknologi, mulai dari pemrograman dan pengembangan solusi AI, layanan TIK terintegrasi, konsultasi dan desain IoT, hingga pengembangan layanan berbasis data di sektor-sektor krusial seperti kesehatan dan keuangan digital. Langkah ini menunjukkan visi Indosat yang jauh ke depan, menyadari potensi besar AI dalam mengubah lanskap industri dan kehidupan masyarakat.
Dalam perjalanannya menjadi AI TechCo, Indosat telah menorehkan sejumlah pencapaian membanggakan. Salah satunya adalah menjadi operator pertama di Asia Tenggara yang mengimplementasikan teknologi AI-RAN secara komersial. Kolaborasi strategis dengan Nokia dan NVIDIA dalam ajang Mobile World Congress 2025 di Barcelona menjadi tonggak penting dalam mewujudkan hal ini. Teknologi AI-RAN ini tidak hanya meningkatkan efisiensi jaringan 5G Cloud RAN, tetapi juga secara signifikan mengurangi konsumsi energi.
Lebih lanjut, Indosat aktif menjajaki adopsi AI di berbagai vertikal industri. Gelaran Indonesia AI Day for Mining Industry menjadi contoh konkret bagaimana Indosat berupaya mendekatkan teknologi AI dengan sektor-sektor penting dalam perekonomian. Pertambangan diyakini memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui implementasi solusi berbasis AI.
Selain keputusan gemilang terkait dividen dan arah transformasi perusahaan, RUPST Indosat juga menyetujui sejumlah agenda penting lainnya. Ini termasuk pengesahan laporan keuangan tahun buku 2024, persetujuan penggunaan laba bersih, penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan pelimpahan wewenang penetapan remunerasi Direksi, serta penunjukan Akuntan Publik untuk tahun buku 2025.
RUPST juga menyetujui perubahan susunan Direksi dan/atau Dewan Komisaris. Susunan anggota Direksi yang baru berlaku efektif mulai 1 Agustus 2025 hingga penutupan RUPST tahun 2027, dengan Bapak Vikram Sinha tetap menjabat sebagai Direktur Utama. Sementara itu, susunan anggota Dewan Komisaris yang baru berlaku sejak ditutupnya RUPST ini hingga penutupan RUPST tahun 2026, dengan Bapak Nezar Patria mengemban amanah sebagai Komisaris Utama.
Lebih lanjut, RUPST juga membahas dan menyetujui laporan studi kelayakan terkait rencana penambahan kegiatan usaha Perseroan serta menyetujui perubahan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan tentang Maksud, Tujuan, dan Kegiatan Usaha Perseroan, sejalan dengan ambisi menjadi AI TechCo.
Dengan deretan keputusan strategis ini, Indosat Ooredoo Hutchison tidak hanya membuktikan komitmennya kepada para pemegang saham melalui pembagian dividen yang signifikan, tetapi juga menunjukkan keseriusannya dalam bertransformasi menjadi pemain kunci di era AI. Langkah ini diharapkan dapat membawa Indosat menuju pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan teknologi di Indonesia. (M-001)