https://www.traditionrolex.com/27 Tak Dapat Respon Dari Masyarakat Penyanding, DLH Cari Lahan Baru Untuk Pengelolaan Sampah - FAJAR BALI
 

Tak Dapat Respon Dari Masyarakat Penyanding, DLH Cari Lahan Baru Untuk Pengelolaan Sampah

(Last Updated On: 17/04/2022)

AMLAPURA-fajarbali.com | Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karangasem berencana mecari lokasi baru untuk dipakai sebagai tempat pengelolaan sampah. Pasalnya, rencana pihak swasta yang difasilitasi DLH membangun tempat pengelolaan sampah di Dusun Butus, Desa Bhuanagiri,Kecamatan Bebandem, belum mendapat respon dari penyanding lahan.

Kepala DLH Karangasem, I Gede Ngurah Yudiantara,menyampaikan, pihaknya sempat merencanakan untuk membangun  tempat pengolahan sampah di lokasi lahan sekarang ini. Tempat tersebut, kata Ngurah Yudiantara, akan di pakai sebagai tempat mengolah tumpukan sampah, bukan untuk tempat  sampah baru. Pembuatan tersebut, sebutnya, merupakan murni dari pihak swasta, sehingga pemerintah hanya mendukung dan mensupot. Hanya saja, saat sosialisasi dengan warga  penyanding belum memberikan respon yang positif.

Oleh karena itu, DLH bersama swasta pun melakukan penundaan untuk membangun pengolahan sampah sampai mendapat lahan baru. Ngurah Yudiantara pun mengatakan, lokasi lahan tersebut sebisanya berada berdekatan dengan TPA Butus dan Linggasana  yang saat ini sudah overload.

“DLH sempat melaksanakan sosialisasi terkait rencana membangun tempat pengolahan sampah dengan warga  penyanding. Sementara ditunda sampai mendapat lokasi baru, tentu saja lokasi lahanya harus berdekatan dengan TPA Butus dan Linggasana,” ucapnya.

Baca Juga :
Bupati Gede Dana Apresiasi Seminar Mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karangasem
Wabup Suiasa Terima Kunjungan Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bali, Harapkan Kakanwil Sampaikan Kondisi Riil Pemkab Badung ke Pusat

Penundaan dilakukan, kata Ngurah Yudiantara, supaya tidak terjadi polemic dengan warga penyanding TPA,sehingga DLH memilih mengalah dengan emncari lokasi lain. Lokasi yang dicari,sebutnya, haruslah berdekatand dengan TPA sekarang yang bertujuan mempercepat proses mobilisasi.

“Tempat pengolahan sampah brtujuan untuk atasi dampak dri penumpukan sampah di TPA Butus  serta Linggasana karena TPA tersebut sudah penuh,” ucapnya lagi.

Rencana pembuatan tempat pengelolaan sampah sendiri, akan memakai teknologi pengolahan dengan alat teknologi dari Negara Jerman. Pengolahan sampahnya,melalui waste to energy dimana sampah diolah jadi bahan bakar refused derived fuel (RDF) / solid recovered fuel (SRF) yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar pencampu batubara pada PLTU. Teknologi tersebut, hanya mengambil sampah kemudian dijadikan energy sehingga diperlukan lokasi yang berdekatan dengan TPA yang sekarang.

“Pengolahan sampah yang kita lakukan sekarang belum maksimal, sehingga kami berupaya mencari jalan untuk bisa mengolah sampah menjadi sumber energy,” tutupnya

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Musim Panen Padi Harga Gabah Anjlok

Sel Mar 23 , 2021
Dibaca: 13 (Last Updated On: 17/04/2022)TABANAN-fajarbali.com | Sungguh miris nasib para petani ketika memasuki musim panen harga gabah anjlok, ditambah lagi adanya wacana impor beras 1 juta ton oleh pemerintah pusat sudah dipastikan membuat harga gabah menjadi menurun, serta tak optimalnya serapan kalangan usaha penggilingan padi pada musim panen saat ini. […]

Berita Lainnya