https://www.traditionrolex.com/27 Tahun 2023, Sebanyak 10 Sekolah Mendapat Mebelair Baru - FAJAR BALI
 

Tahun 2023, Sebanyak 10 Sekolah Mendapat Mebelair Baru

Dirincinya, per kelas mendapat 30 bangku baru dan per sekolah mendapat 180 unit bangku baru. Dikatakan, perbaikan tersebut masih usulan, dan harapannya tidak dicoret saat pengesahan APBD. Sedangkan untuk kerusakan kecil pada sekolah, seperti atap bocor, pihak sekolah bisa melakukan perbaikan sendiri dengan menggunakan dana BOS

 Save as PDF
(Last Updated On: 27/10/2022)
GIANYAR-fajarbali.com | Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar terus berusaha memperbaiki sarana dan prasarana gedung sekolah mulai dari PAUD, SD dan SMP. Setiap tahunnya secara rutin melakukan rehab gedung, perbaikan mebelair di sekolah yang mengalami kerusakan. 
Kadisdik Gianyar, I Made Suradnya, Kamis (27/10/2022) menjelaskan untuk Tahun 2023 nanti tidak ada perbaikan atau rehab gedung sekolah. Didampingi Kabid Sarana dan Prasara, I Wayan Susila menyebutkan di Tahun 2023 fokus perbaikan sarana dan prasana adalah mengganti mebelair pada SD di Gianyar. Sedangkan untuk mebelair pada SMP, di Tahun 2022 sudah dituntaskan. “Kalau untuk mebelair SMP, tahun ini (2022) sudah tuntas diperbaikim artinya di sekolah SMP tidak senua mebelair dalam keadaan bagus,” jelas Made Suradnya. 
 
Kabid Sarpras Disdik Gianyar, I Wayan Susila, menjelaskan pada APBD Induk 2023 nanti, sebanyak 10 SD yang akan mendapat perbaikan mebelair. SD yang mendapat pergantian mebelair yang baru meliputi SD di Desa Sayan, Peliatan, Buahan, Kedewatan dan Desa Tampaksiring. “Total pengadaan mebelair sebanyak 1.800 unit bangku siswa,” jelas Susila. Dirincinya, per kelas mendapat 30 bangku baru dan per sekolah mendapat 180 unit bangku baru. Dikatakan, perbaikan tersebut masih usulan, dan harapannya tidak dicoret saat pengesahan APBD. Sedangkan untuk kerusakan kecil pada sekolah, seperti atap bocor, pihak sekolah bisa melakukan perbaikan sendiri dengan menggunakan dana BOS. Sedangkan kalau kerusakan sudah mencapai 50% bisa mengajukan rehab berat ke Disdik. 
 
Bangku sekolah yang didapat nanti dengan rangka besi dan meja plastik tebal. “Nanti tidak lagi menggunakan bangku kayu, rangkanya dari besi dan meja berikut tempat duduk dari plastik, ini sudah sesuai standar,” ujarnya. Diakuinya, di beberapa sekolah SD bangku siswa sudah rusak parah, ada yang tempat tas sudah berlubang, kursinya reot dan mejanya sudah bergoyang. Kerusakan bangku di sekolah ini menurutnya lebih banyak terjadi karena dipinjamkan kepada pihak lain, dan saat penggunaan tidak ikut menjaga barang tersebut. “Biasanya rusak karena dipinjam dan tidak merasa ikut memiliki,” ujarnya. 
 
Seperti yang dituturkan salah warga asal Desa Buahan, Ketut Dana Wirawan menjelaskan di SDN 2 Buahan kondisi mebelair sudah rusak parah. Sebagian besar mebelair sudah rusak. “Ada yang sandarannya lepas, kakinya patah dan papan mejanya lepas,” jelas Dana Wirawan. Walau demikian, dirinya melihat semangat anak-anak belajar masih terjaga. “Kami berharap Pemkab melalui badan anggaran tidak mencoret usulan pergantian bangku sekolah,” harapnya. Diyakini pada SD lain di Buahan juga kondisinya sama.W-010
 Save as PDF

Next Post

Hipertensi : The Silent Killer

Kam Okt 27 , 2022
Dibaca: 26 (Last Updated On: 27/10/2022)                       Oleh : dr.Eko John Wesley Butar Butar DENPASAR – fajarbali.com  I Istilah hipertensi mungkin sudah tidak asing lagi, karena penyakit ini memang cukup banyak menyita perhatian. Hipertensi seringkali menjadi the silent killer karena […]
Arikel-ce08244d

Berita Lainnya