Disebutnya, awal mulanya saat ada peresmian Gereja di distrik setempat, para tokoh dan ketua adat meminta TNI membuatkan gapura dengan bahan seadaanya, dari kayu dan cat. “Karena kami lihat tidak begitu bagus. Kita lihat ada bahan seperti janur dan bunga, maka kami buatkan anyaman,” ujarnya bangga.