“Pemerintah buat kebijakan endek, tapi yang suplai kain endek justru dari luar. Maksud saya kan agar pengrajin endek berkembang. Bukan sebaliknya, ekonomi kita justru banyak keluar. Lose ekonomi namanya. Lari keluar, bukan kita yang dapat manfaat ekonominya. Ini harus dikontrol dan ditata agar tidak menjadi ancaman ekomoni Bali ke depan,” ujarnya.

Gubernur Koster mengatakan bahwa Creative Fun Walk kali ini merupakan pertama kali dilakukan  dan akan terus berlanjut dilakukan di Kabupaten Buleleng, Tabanan dan Kota Denpasar hingga akhirnya Bali Digital Festival dilaksanakan tanggal 2 hingga 4 Juni mendatang. “Kita pertama kali lakukan di Gianyar karena Gianyar Kabupaten yang kreatif dalam seni dan budaya. Harapannya kegiatan ini dapat mendorong, memotivasi generasi muda milenial dalam  mengembangkan potensi diri sesuai bakat melalui berbagai kegiatan yang berkaitan dengan seni tradisi dan seni modern. Nanti  puncaknya Bali Digital Festival dilaksanakan tanggal 2 hingga 4 Juni di Srdha Candra,” tegasnya.