Suradnyana Inginkan Desa Bengkel Menjadi Desa Wisata

(Last Updated On: 17/04/2022)

SINGARAJA-fajarbali.com | Dengan memiliki kondisi geografis yang unik dan berbeda dari daerah lain di Bali, menjadikan Kabupaten Buleleng memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Banyak destinasi wisata yang ada di Kabupaten Buleleng mulai dari perbukitan yang indah hingga pantai yang memiliki terumbu karang yang baik.


Hal ini disebabkan, karena lokasi Kabupaten Buleleng yang diapit oleh bukit dan pantai. Inilah yang membuat Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana terus melakukan inovasi untuk perkembangan pariwisata di Kabupaten Buleleng.

Seperti yang terlihat saat Bupati Suradnyana melakukan pertemuan dengan krama Subak Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Sabtu beberapa hari yang lalu.

Di hadapan krama Subak, Bupati yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali ini, menawarkan konsep untuk mengembangkan Desa Bengkel menjadi Desa Wisata. Desa Bengkel sendiri terletak di daerah perbukitan dan memiliki alam yang masih baik. Hamparan sawah dengan metode terasering yang sangat indah, menjadikan Desa Bengkel sangat cocok menjadi Desa Wisata.

Baca juga :
Sekda Adi Arnawa Harapkan SIPD Mengakomodir Permasalahan di Daerah
Rabies Mencuat, Distan Gencarkan Vaksinasi Anjing Jemput Bola Tahun Ini Target 18.000 Ekor

Dengan kondisi ini, Bupati Suradnyana berencana akan mendatangkan investor untuk membangun villa dengan konsep ramah lingkungan di kawasan tersebut.

“Ini baru ide saya saja, kalau masyarakat setuju dengan konsep yang saya tawrkan, nanti saya datangkan arsitek untuk menggambar model villanya seperti apa, tapi kalau tidak setuju juga tidak apa-apa,”ujar Bupati yang akrab disapa PAS ini.

Rencananya, warga yang memiliki tanah minimal 25 are, menyisihkan sekitar 3-5 are untuk dibangun villa. Sisanya harus tetap berupa sawah atau perkebunan. Masih kata Bupati Suradnyana, nantinya villa akan dibangun yang mewah dengan bahan kayu sehingga kenyamanan wisatawan tetap terjaga dan tetap ramah lingkungan.

“Nanti semua villa dibangun dari kayu, lalu jalannya kecil yang hanya bisa dilalui oleh mobil listrik, minimal untuk villa dan jalan tanah yang 25 are hilang cuma 5 are dan sisanya tetap sawah,”jelasnya.

Menurutnya, rencana ini ditawarkan untuk kesejahteraan para petani. Selain bertani, petani bisa mendapatklan tambahan dari villa tersebut. Namun ia menegaskan, dirinya hanya menawarkan konsep dan tidak ada pemaksaan terhadap masyarakat. Ia hanya tidak menginginkan petani melakukan alih fungsi lahan terlalu cepat. Namun dengan konsep yang ia beri nama tata guna tanah pertanian ini, semua berjalan dengan seirama.

“Kalau masyarakat setuju, Desa Bengkel akan menjadi daerah tujuan wisata yang baru dan berbeda dari yang lain. Wisatawan pasti senang dengan pemandangan sawah yang indah, jadi yang boleh dibangun villa hanya 10 persen dari luas lahan jadi lahan pertanian tidak rusak,”pungkasnya. (ags)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pembebasan Pembangunan Tol Mengwi-Gilimanuk Harus Transparan dan Clear, Masih Menunggu Proses Revisi DPPT

Sen Mei 10 , 2021
Dibaca: 25 (Last Updated On: 17/04/2022)DENPASAR-fajarbali.com | Rencana pembangunan Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk terus dimatangkan. Saat ini, rencana pembangunan tersebut sudah masuk dalam tahap menunggu proses revisi Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT). Selanjutnya Penetapan Lokasi (Penlok). Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bali, Nusakti Yasa […]

Berita Lainnya