Sosialisasi Kartu Sewaka Guna Karya Perlu Libatkan Aparat Terbawah

(Last Updated On: 21/04/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Salah satu program pemerintah pusat pada masa pandemic Covid-19 ini, yakni mengeluarkan Kartu Pra Kerja sebagai  solusi bagi para pekerja yang kini banyak dirumahkan serta PHK. Sayangnya,  upaya pemerintah ini masih menjadi pertanyaan sejumlah kalangan. Terlebih, sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat belum maksimal.

 

Menyikapi hal itu, kalangan anggota DPRD Kota Denpasar mengusulkan agar sosialisasi ini juga menyasar para aparat terbawah, yakni kepala lingkungan serta klian dinas di masing-masing desa. “Karena data riil yang ada di masyarakat, berada di masing-masing kepala lingkungan atau klian banjar,” ungkap
Ketua Fraksi Golkar DPRD Denpasar Putu Oka Mahendra, Selasa (21/4/2020).

Dikatakan, program kartu pra kerja yang diluncurkan pemerintah pusat dinilai masih banyak yang belum paham. Jangankan di kabupaten yang aksesnya informasinya masih terlambat, di Denpasar saja, belum semua para calon pencari kerja dan para pekerja yang dirumahkan sekarang paham akan prosedur dalam mencari Kartu Pra Kerja tersebut. Ini akibat sosialisasi yang belum maksimal. 

Oka Mahendra mengusulkan agar pelaksanaan realisasi kartu pra kerja ini bisa maksimal, peran aparat terbawah akan menjadi sangat penting. Karena mereka yang mengetahui secara pasti keberadaan warganya yang terkena dampak Corona ini. Misalnya saja, seberapa yang dirumahkan dan sudah berapa yang di-PHK, aparat terbawah ini akan lebih gampang mendapat data. Karena itu, pihaknya menyarankan perlu keterlibatan dan melibatkan aparat terbawah ini dalam mensosialisasikan realisasi kartu pra kerja ini. 

Bukan saja kartu pra kerja yang diluncurkan pemerintah pusat, apa yang dilakukan Pemkot Denpasar yang akan mengeluarkan kartu serupa (Kartu Sewaka Guna Karya) perlu disosialisasikan lebih maksimal. Apa saja yang bisa dilakukan dan siapa saja yang bisa memperoleh kartu itu agar lebih jelas. Selama ini banyak masyarakat yang tidak paham bagaimana cara mengakses untuk bisa mendapatkan kartu tersebut. “Kami berharap Dinas Tenaga Kerja harus menggandeng aparat kita di bawah, seperti kaling dan klian dinas di masing-masing banjar untuk mendata warga yang sudah terdampak Corona ini. Pendataan ini penting agar tidak ada tumpang tindih. Terutama dalam kaitannya dengan penerima bantuan dari pemerintah,” jelas Oka Mahendra usai menyerahkan sumbangan  bilik sterilisasi chamber di Kantor Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara.
  
Sebelumnya, Asisten III Setda Kota Denpasar IGN Eddy Mulya mengatakan, karyawan yang dirumahkan dan PHK akibat Covid -19, cukup banyak. Sampai tanggal 16 April lalu, sudah ada 2.162 pekerja yang dirumahkan. Kemungkinan saat ini sudah mencapai 2.700 –an lebih. 

Eddy Mulya mengatakan, program pemerintah pusat sebenarnya sudah ada yang menangani para pekerja yang dirumahkan ini. Hanya, jumlahnya terbatas. Belum semua pekerja yang dirumahkan tersebut mendapat pelayanan dari pemerintah pusat, seperti kartu pra kerja. 

Oleh karena itu, Pemkot Denpasar membuat program serupa yaitu kartu Sewaka Guna  Karya yang diperuntukkan bagi pekerja yang dirumahkan maupun di PHK dan ber KTP Denpasar yang   menggunakan dana APBD Kota Denpasar.

Eddy Mulya mengatakan, kartu SGK ini dibuat karena tidak semua tenaga kerja yang dirumahkan dan PHK berhasil memperoleh kartu pra kerja dari pusat. Karena itu, Denpasar membuat dengan dana APBD Pemkot Denpasar. “Isinya menyerupai kartu prakerja nasional, ada pelatihan, juga bantuan langsung tunai,” ucapnya, sembari menyebut karena saat ini realisasi kartu pra kerja belum berjalan, pihaknya sudah mulai memberikan bantuan langsung tunai kepada pekerja yang dirumahkan dan di PHK.  (car).

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Di Denpasar, 557 Orang Ikuti Rapid Test 14 Orang Reaktif, 543 Orang Non Reaktif

Sel Apr 21 , 2020
Dibaca: 38 (Last Updated On: 21/04/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Dinas Kesehatan serta Satuan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 memfasilitasi masyarakat untuk mengikuti Rapid Test atau screening awal. Tercatat  per 21 April ini sedikitnya 557 orang telah mengikuti Rapid Test di Kota Denpasar. Hasilnya, 14 orang dinyatakan reaktif dan 543 orang dinyaakan […]

Berita Lainnya