BANGLI-fajarbali.com | Terkait dengan keterlambatan pencairan Tunjangan Perbaikan Penghasilan Berbasis Kinerja (TPP-BK), bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bangli, Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pegawai.
Menurutnya keterlambatan ini karena tim masih melengkapi data-data pendukung sebagai penunjang surat keputusan (SK) Bupati tentang TPP-BK. Hal ini disampaikan Bupati Made Gianyar saat memimpin jalannya Apel Disiplin ASN, di Lapangan Kapten Mudita Bangli, Senin (19/3/2018).
Lebih lanjut Bupati Made Gianyar menyampaikan, sejatinya pihaknya mengupayakan pencairan TPP-BK bagi ASN di Bangli bisa dilakukan sebelum hari suci Nyepi, namun akibat belum terpenuhinya semua persyaratan pendukung SK Bupati tentang TPP-BK, mengakibatkan sampai hari ini ASN belum bisa menerima TPP-BK.
Untuk itu, sebagai Bupati Bangli pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh ASN di Bangli, dan meminta pegawai untuk sabar dan tidak rewel. Bupati tentu tidak mau neko-neko dan menginginkan yang terbaik. Karena dengan perubahan dari TPP biasa menjadi TPP-BK, ada banyak hal yang perlu disesuaikan dan dipahami. Baik dalam aspek legalitas maupun aspek substansi. Bupati Made Gianyar juga mengaku, suatu ketika tidak ingin kebijakan yang ditandatanganinya akan berimplikasi pada permasalahan hukum.
“Lebih baik sedikit terlambat namun pasti, daripada cepat namun bermasalah di kemudian hari. Kalau ada masalah pasti semua lari. Berbeda dengan minta hasil, semua minta cepat. Ayo pak berikan, ayo pak berikan,” serunya.
Ia menambahkan, jika ingin TPP-BK segera bisa dicairkan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus segera menyetorkan data yang diperlukan. Karena Bupati harus mengambil keputusan berdasarkan data. Bupati juga ingin TPP-BK cepat bisa diproses, sama seperti keinginan pegawai yang ingin cepat menerima TPP-BK. Bupati harus meramu data ini sebelum mengambil keputusan.
Sehingga dalam perubahan nanti, lebih banyak yang tertawa daripada yang sedih. “Kan begitu tujuan perubahan, lebih banyak tertawa daripada yang sedih. Sehingga konsep sama rasa, sama rata akan bisa dijalankan sesuai spirit kerja bersama, hasil sama dan bahagia bersama,” jelasnya
Ia pun berharap, perubahan ini akan memberikan spirit kebaikan untuk semua.“ Baik pegawai, baik bupati. baik bupati, baik pegwai. Tidak boleh ada yang dikorbankan,” pungkasnya. (sum)