PMR ISI Denpasar Bersama PMI Bali Gelar Donor Darah

DENPASAR-fajarbali.com | Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Palang Merah Remaja (PMR) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, bersama PMI Provinsi Bali menggelar donor darah, Selasa (27/2/2018)  di kampus setempat. Acara yang digelar sehubungan dengan Bulan Kasih Sayang itu melibatkan seluruh komponen masyarakat dan civitas akademik di ISI Denpasar.



Sebanyak 58 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen, masyarakat umum, termasuk rektor ISI Denpasar hadir dalam kegiatan itu. Dari sekian pedonor, hanya 33 orang yang bisa diproses PMI.
Rektor ISI Denpasar,Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.S.Kar., M.Hum., mengaku sudah dua kali ikut mendonor darah di kegiatan yang rutin digelar tiap tahun itu. Baginya, donor darah sangat penting bagi kesehatan.

Arya mengajak seluruh komponen di lingkungan kampus ikut donor darah. Menurutnya, dengan ikut donor darah, secara tidak langsung akan diketahui kondisi atau kesehatan tubuh, apakah dalam keadaan sakit atau sehat. “Sebelum mendonor kita dicek dulu. Di samping tahu kondisi badan, manfaatnya luar biasa bagi masyarakat yang membutuhkan,” kata Arya.



Dalam upaya meningkatkan prestasi lembaga lewat kegiatan mahasiswa, lanjut Arya, pihaknya mengimbau setiap pemangku kepentingan di Senat Mahasiswa ISI Denpasar untuk mengoptimalkan program kerja. Program kerja seperti donor darah harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Terlebih semua kegiatan yang mendapat bantuan dari institusi, harus menunjukkan korelasi antara peta program kerja dengan hasil, sehingga dorongan lembaga terhadap semua unit kegiatan kemahasiswaan tidak sia-sia.




Sementara itu, Senat Mahasiswa ISI Denpasar berencana mengadakan donor darah pada Dies Natalis ISI Denpasar pada Juni 2018. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah mengundang masyarakat umum atau warga kampus.
Ketua Senat Mahasiswa ISI Denpasar, Ovika Aisanti menargetkan 100 peserta dalam aksi donor darah Dies Natalis mendatang. Pihaknya berharap, seluruh warga kampus di ISI Denpasar dapat berpartisipasi.

“Untuk tahun lalu pesertanya 50 orang termasuk tahun ini sekitar 50 orang lebih. Targetnya mudah-mudahan bisa meningkat lagi. Kami juga berharap seluruh mahasiswa dan para pejabat di kampus mau ikut mendonor membantu pemerintah dalam penanganan kemanusiaan,” jelas Ovika, sembari menyampaikan akan melakuakan komunikasi kepada humas kampus terkait rencana tersebut.

Senada dengan Ovika Aisanti, salah satu mahasiswa, Hutama Bayu dari program studi Desain Komunikasi Visual berharap kepada penyelenggara, mempromosikan kegiatan tersebut jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan. Ia yakin jika hal tersebut dilakukan, bukan tak mungkin bakal menyedot lebih banyak peserta. Di samping itu, lanjut Bayu, kegiatan donor darah yang bersamaan dengan aktivitas pembelajaran di kelas membuat mahasiswa tak dapat meluangkan kesempatan. M-001