Save as PDF
Putu Sika Adi Putra
Putu Sika Adi Putra
MANGUPURA-Fajarbali.com | Bursa pendaftaran bakal Calon legislatif (Bacaleg) ke Kantor KPU Badung diwarnai politisi muda. Setelah putra Nyoman Giri Prasta, putra Ketua DPD II Golkar Badung yang juga Wakil Ketua I DPRD Badung Wayan Suyasa juga ikut memeriahkan bursa perebutan kursi DPRD Badung.
I Putu Sika Adi Putra yang merupakan putra pertama Wayan Suyasa menjadi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Daerah Pemilihan (Dapil) Mengwi. Ditemui saat pendaftaran, Sika mengaku optimis bisa merebut satu kursi di DPRD Badung. Pihaknya menegaskan sudah sangat siap bertarung di pemilihan legislatif (Pileg) 2024. “Lahir bathin saya siap bertarung di 2024,” tegasnya, Minggu (14/5).
Pria kelahiran tahun 1998 ini menargetkan mendapat 10 ribu suara di dapilnya yakni Kecamatan Mengwi. Pihanya pun optimis bisa mengamankan satu kursi di DPRD Badung. “Astungkara nanti bisa 10 ribu. Yang jelas optimis,” ujarnya.
Sika mengungkapkan, motivasi awal untuk maju ke legislatif adalah karena dorongan masyarakat dan pemuda yang menginginkan ada generasi muda duduk di Dewan Badung. “Mereka ingin aga semua ide-ide dan gagasan-gagasan kepemudaan bisa cepat tersampaikan dan terserap di kepemerintahan Badung,” katanya.
Sebagai perwakilan kaum milenial, pria asal Banjar Blungbang, Desa Penarungan, Mengwi ini mengungkapkan, kedepannya akan mendukung penuh program-program positif kepemudaan. “Siap berjuang untuk menjadi wakil kaum milenial di Badung. Sehingga apa yang diharapkan generasi muda di Badung bisa cepat tersampaikan,” terangnya.
Meski baru berkecimpung di dunia politik, sebelumnya pihaknya pernah memimpin organisasi kepemudaan di desanya. Untuk itu, dengan adanya wakil rakyat dari kaum milenial ia berharap generasi muda di Badung khususnya Mengwi semakin aktif. Keterwakilan kaum milenial juga akan mempermudah menyerap aspirasi para generasi muda.
“Jadi supaya ada regenerasi atau wakil dari pemuda atau kaum milenial di DPRD Kabupaten Badung. Intinya, agar pemuda berani berbicara, karena jika ada yang sebaya mungkin akan lebih mudah menyampaikan aspirasi. Kalau dengan yang lebih tua kebanyakan mereka (pemuda) agak canggung mereka berbicara,” imbuhnya.W-004
Save as PDF