AMLAPURA – fajarbali.com | Sebanyak 218 jiwa warga di desa adat Padangkerta harus menjani masa Karantina. Untuk memehuni kebutuhan logistik sehari-harinya, seperti makanan maupun lainya disiapkan oleh satgas Gotong Royong Desa Adat Padangkerta. Sedangkan untuk membawanya, satgas mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap mulai dari pakaian, sampai sepatu.
Saat koran ini melihat aktifivitas satgas Gotong royong dalam mempersiapkan kebutuhan logistik warga, Kamis (7/5/2020), sejumlah warga laki dan perempuan sedang sibuk mempersiapkan makanan yang akan di bawa ke lokasi karantina, di Lingkungan Padangkerta Kaler. Disana, sekitar 209 jiwa tidak diperbolehkan keluar dari lingkunganya untuk mencegah penyebaran covid-19. Diluar itu, masih ada 9 jiwa warga desa Adat Padangkerta juga harus di karantina. “Totalnya ada 218 jiwa warga Desa Adat Padangkerta di karantina,” ujar Ketua Satgas Gotong Royong, I Gusti Gede Lanang.
Dikatakan, dari satgas desa adat sudah melakukan penutupan jalan ke Lingkungan Padangkerta Kaler, agar tidak ada warga yang keluar dari lingkungan itu. Saat ini, hanya ada satu jalan masuk yang tetap dijaga oleh satgas, maupun dari TNI/Polri. “Kita tutup sementara, sampai masa karantina berakhir, ini untuk kita semua, mereka juga sudah paham itu,” ujarnya.
Gusti Gede Lanang mengatakan, untuk mempersiapkan kebutuhan, mulai dari makan tiga kali sehari, juga disiapkan oleh satgas gotong royong bersama masyarakat. Sehingga, mereka yang di karantina tetap berada di lingkungan itu. “Paling mereka hanya ke sawahnya mencarikan pakan ternak, itu pun kita awasi, agar mereka tidak lama- lama keluar,” ujarnya lagi.
Dikatakannya, makanan yang diberikan tersebut sudah dibungkus. Petugas satgas yang membawakan makanan ke lokasi diwajibkan memakai Alat Pelindung Diri (APD) dari atas sampai bawah. Ratusan nasi yang sudah diisi nama per keluarga ini, kemudian ditaruh di balai Banjar setempat. Barulah kemudian di umumkan melalui pengeras suara agar diambil. “Kuta tinggal menaruhnya,ini untuk mengurangi interaksi warga dengan satgas,” ujarnya lagi.
Ia pun mengatakan, sampai saat ini, warga desa adat Padangkerta bergiliran menyiapkan logistik untuk warga di karantina. Disamping itu, ada Polwan dan TNI yang membantu mempersiapkan logistik. “Ada saja relawan yang membantu, kalau tetapnya setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis itu dari Polres Karangasem dan TNI,” ujarnya. (bud).