Setelah Digembleng Tiga Tahun, Sebanyak 199 Murid SMP Nasional Denpasar Dilepas

IMG-20250614-WA0001
Kepala Spenas Denpasar I Gusti Ayu Made Suci Astika Dewi, S.Pd., M.Pd., melepas peserta didik kelas IX tahun pelajaran 2024/2025.

Loading

DENPASAR-fajarbali.com | Setelah mendapatkan gemblengan berupa disiplin, karakter mandiri, penguatan kompetensi akademik dan non akademik, SMP Nasional (Spenas) Denpasar melepas 199 murid kelas IX tahun ajaran 2024/2025 di Aula Spenas, Jumat (13/6/2025). 

Murid angkatan 2021/2022 ini, tergolong membanggakan karena dua di antara mereka berhasil mencatatkan prestasi tingkat nasional bidang lomba karya ilmiah di Semarang, Jawa Tengah. 

"Yang istimewa hari ini adalah dua siswa Spenas yang meraih pretasi akademik di tingkat nasional pernah mengikuti Lomba Karya Ilmiah di Semarang," jelas Kepala Spenas Denpasar I Gusti Ayu Made Suci Astika Dewi, S.Pd., M.Pd.

Selain itu, Suci menambahkan, Spenas juga memberikan penghargaan terhadap siswa/i berprestasi yang meraih prestasi pada Porseni Pelajar tingkar Kota Denpasar beserta guru pembinanya.

Disebutkan atas prestasi-prestasi akademik maupun non akademik di Spenas, menandakan bahwa Spenas merupakan SMP swasta berkualitas serta didukung sarana dan prasarana yang memadai dan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sehingga mampu mencetak siswa/i berprestasi.

Terkait SPMB (sistem pemerimaan murid baru) di Spenas, lanjut Suci, masih menerima pendafataran siswa baru. Saat ini siswa yang mendaftar sebanyak 156 siswa.

Pihaknya akan menutup pendaftaran jika sudah ada delapan kelas. Suci mengajak masyarakat yang belum memenentukan pilihannya untuk bergabung di Spenas Denpasar sebelum pendaftaran ditutup dengan kuota terbatas.

"Spenas menawarkan pendidikan berkarakter, berprestasi, dan unggul yang didukung sarana dan prasarana yang memadai," ungkapnya. 

Terkait subsidi dari Pemerintah Kota Denpasar sebesar Rp 1,5 juta per anak, Suci berharap tahun ini tetap diberlakukan. Diketahui, bantuan ini diberikan bagi anak-anak yang orangtuanya ber KTP Denpasar namun tidak tertampung di SMP Negeri. 

Menurut Suci, tahun lalu pihaknya menerima subsidi untuk 60 anak. Tahun ini, lulusan SD se Kota Denpasar diperkirakan 15 ribu.

BACA JUGA:  FSBJ III Tampilkan Pergelaran Penghormatan Untuk Maestro Nyoman Sura

Sementara kapasitas 17 SMP Negeri kurang lebih menampung kurang dari 6 ribu murid. Sehingga pemberdayaan persekolahan swasta menjadi solusi terbaik untuk pendidikan anak bangsa. 

Lebih lanjut, Suci juga menyinggung bahwa tren pendidikan saat ini, cenderung siswa memilih sekolah menengah kejuruan. Pasalnya, siswa maupun orangtua melihat peluang kerja saat mereka tamat dengan keterampilan yang dimiliki dan dibutuhkan dunia kerja. 

"Sebagai lembaga pendidikan dibawah Payung Yayasan Perdiknas Denpasar, kita juga ada SMK Teknologi Nasional. Kita harapkan siswa/i bergabung di sana dengan jurusan yang lengkap sesuai kebutuhan industri," sambungnya.

Sementara Ketua Yayasan Perdiknas Denpasar yang diwakili Sekretaris Ketut Gde Sri Dwiya T. Amararaha, mengungkapkan pelepasan siswa merupakan tonggak awal perjalanan baru para siswa menuju jenjang yang lebih tinggi dalam kehidupan.

Ia berpesan untuk ingatlah selalu bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah kesempatan untuk bangkit lebih kuat. Bersikaplah rendah hati, belajar tanpa henti, dan miliki keberanian untuk melangkah maju meski jalan tak selalu mudah.

"Marilah kita sambut masa depan dengan optimisme dan keyakinan yang teguh. Masa depan adalah milik mereka yang berani bermimpi dan berusaha keras mewujudkannya. Kami percaya, para siswa SMP Nasional akan menjadi generasi yang mampu menjaga asa, membawa harmoni, dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara," tutup dia.

Scroll to Top