DENPASAR-fajarbali.com | Perhatian serius terhadap perjuangan anak-anak penderita kanker menjadi sorotan utama dalam kegiatan sosial yang digelar oleh Injourney, bekerja sama dengan Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI), di The Meru Sanur. Aksi nyata ini menandai komitmen korporasi dalam menjalankan tanggung jawab sosial di tengah isu kesehatan yang mendesak.
Direktur SDM dan Digital Injourney, Herdy Harman, mengungkapkan bahwa kepedulian mendalam perusahaan bermula dari pengamatan langsung terhadap kondisi yang dihadapi para pejuang kecil ini. Kanker, menurutnya, tidak hanya mengancam nyawa tetapi juga berpotensi menghambat masa depan anak-anak, terutama mereka yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
Herdy menekankan bahwa anak-anak yang berjuang melawan kanker menghadapi tantangan ganda yajni kondisi kesehatan yang berat serta beban biaya pengobatan yang masif. Ia menyoroti kenyataan pahit bahwa banyak keluarga harus berjuang ekstra keras demi mendapatkan akses kesehatan terbaik bagi putra-putri mereka.
“Kepedulian ini mendorong Injourney untuk mengambil langkah konkret melalui kolaborasi strategis dengan YKAI. Kami menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan bentuk dukungan nyata bagi anak-anak yang menjalani pengobatan kanker sejak usia sangat dini. Program ini diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan jangka panjang pasien dan keluarga,” jelas Herdy
Lebih dari sekadar mencari pendapatan, Herdy mengingatkan bahwa setiap perusahaan memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan kontribusi sosial dan spiritual bagi masyarakat. “Kami berharap semakin banyak korporasi yang tergerak untuk berperan aktif, memastikan anak-anak penderita kanker mendapatkan kesempatan yang sama dalam pendidikan, perhatian, dan yang terpenting, penanganan kesehatan yang memadai,” ucapnya.
Program kolaborasi ini diusung melalui tema Injourney Community Care, “Satu Langkah untuk Seribu Harapan, Dari Cahaya Kecil untuk Harapan yang Besar”. Program ini dirancang untuk memberikan dukungan yang konsisten, baik berupa dorongan moral maupun bantuan nyata, kepada keluarga pasien di seluruh Indonesia.
Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI), Sallyana Sorongan, menyampaikan rasa haru. Sallyana mengakui bahwa perjuangan anak-anak dari bayi hingga remaja melawan penyakit ini sangat panjang. “Proses pengobatan, pemeriksaan rutin, bahkan perjuangan melawan stigma sosial yang masih mengakar di masyarakat, menjadi beban berat yang harus ditanggung oleh pasien dan orang tua,” ujarnya.
Sallyana sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan Injourney. Ia menyebut bahwa perhatian dan bantuan tersebut memberikan dorongan moral yang signifikan bagi anak-anak yang menjalani pengobatan dan bagi keluarga yang mendampingi mereka. Ia menegaskan, dukungan berupa cinta kasih dan bantuan nyata sangat krusial bagi proses penyembuhan pasien.
Saat ini, YKAI telah menjalin kerja sama erat dengan tim medis di RS Prof. Ngoerah untuk memberikan arahan dan penanganan lanjutan bagi pasien anak. Sallyana mencatat, ada sekitar 94 pasien anak yang tercatat sedang menjalani pengobatan dan rujukan di rumah sakit tersebut. Jumlah ini tidak hanya berasal dari Bali, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia.
Melalui sinergi antara korporasi (Injourney), yayasan (YKAI), dan rumah sakit, kegiatan sosial ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dan mempercepat proses penyembuhan bagi anak-anak penderita kanker di Tanah Air. (M-001)










