GIANYAR-fajarbali.com | Eliminasi selektif terhadap anjing liar di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh tertunda. Hal ini karena adanya protes dari yayasan pencinta hewan, agar tidak ada eliminasi namun diberikan penanganan. Sedangkan warga Desa Bedulu, berharap anjing liar dieliminasi karena khawatir ada gigitan susulan.
Tertundanya eliminasi anjing liar ini, menyebabkan pihak desa mengundang yayasan pencinta hewan agar mengklarifikasi unggahan di medsos. Pertemuan Selasa (25/10/2022) terungkap pula, yayasan pencinta hewan tidak mengangkut anjing liar yang ada di Bedulu. Perbekel Bedulu, I Putu Ariawan menyebutkan bahwa pihak yayasan sudah meminta maaf karena menghalangi eliminasi tersebut. Dikatakan, dalam eliminasi anjing liar dan terindikasi rabies tentu sesuai dengan ketentuan aturan yang berlaku. Dimana eliminasi dilakukan pada radius 10 km dari suspek rabies.
Dikatakan, sebelumnya tiga warga Desa Bedulu digigit anjing. Setelah dilakukan uji sample, ternyata anjing tersebut rabies. “Sehingga anjing yang sempat kontak dengan anjing positif rabies tersebut harus dieleminasi. Ini anjing yang positif kan berkeliaran, jadi untuk menyelamatkan masyarakat satu-satunya cara harus dielimiasi, karena obat rabies juga belum ada,” ujarnya.
Perbekel Bedulu meminta yayasan atau volunteer jangan terlalu baper dan membabi buta. Dikatakan, jangankan anjing jika pun manusia penyebar hama patut korbankan kita selamatkan manusianya. “Apa lagi hanya hewan, kalau sayangi kita sayangi, kalau harus eliminasi untuk keselamatan bersama harus elimiansi. Kita sudah sosialisasikan ke masyarakat sudah menjajajaki semua mayarakat yang kena radius,” terangnya.sar