BBali 2

Semarak Bulan Bahasa Bali ke-V di Desa Peguyangan Kaja

Suasana kemeriahan lomba yang melibatkan anak-anak Desa Peguyangan Kaja, serangkaian Bulan Bahasa Bali ke-V, Sabtu (4/2), lalu.

 

DENPASAR – fajarbali.com | Pemerintah Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, turut menyukseskan perhelatan Bulan Bahasa Bali ke-V tahun 2023 dengan menggelar beragam lomba pada Sabtu (4/2/2023), lalu di Wantilan Desa Adat Peguyangan.

Kegiatan ini diikuti puluhan pelajar dari sejumlah Banjar di Desa Peguyangan Kaja, meliputi Wimbakara Nyurat Aksara Bali atau Lomba Menulis Aksara Bali, Wimbakara Ngewacen Aksara Bali atau Lomba Membaca Aksara Bali.

Kemudian Wimbakara Mesatua Bali atau Lomba Bercerita Berbahasa Bali yang diikuti ibu-ibu PKK, dan Wimbakara Pidarta Basa Bali atau Lomba Pidato Berbahasa Bali yang diikuti para Kelihan Adat.

Kegiatan lomba diikuti 29 orang, dan 10 orang mengikuti Festival Menulis Lontar oleh pelajar jenjang SMP. Peserta yang tampil dengan mengenakan busana adat Bali begitu antusias, dan tetap sportif dalam lomba.

Kepala Desa Peguyangan Kaja, Made Parmita dalam sambutannya menyebutkan, Bulan Bahasa Bali yang merupakan implementasi Surat Edaran Gubernur Bali 430/7781/Disbud tahun 2018 lalu.

"Kami senang melihat antusias peserta dari kalangan anak-anak, pelajar hingga ibu-ibu. Tentu ini menjadi kesempatan yang baik untuk melestarikan budaya Bali agar tetap ada. Mulai dari aksara, sastra, dan bahasa Bali," ungkapnya diwawancarai wartawan usai membuka acara.

Pemukulan gong menandai dibukanya acara.

Melalui kegiatan ini, dia ingin mengajak warga Desa Peguyangan semakin menyadari pentingnya pelestarian budaya di tengah kemajuan globalisasi. Generasi muda sebagai penerus, menurutnya sangat penting dikenalkan budaya Bali sejak dini.

Kepala desa dua periode ini juga mengajak orang tua anak-anak agar tetap mengenalkan budaya Bali mulai dari lingkungan rumah. Dirinya berharap para juara dalam setiap perlombaan semakin antusias dalam belajar dan melestarikan budaya Bali.

Sementara Ketua Panitia, Agus Yudhistira mengatakan, lomba ini mengusung tema "Segara Kerthi Campuhan Urip Sarwa Prani" yang artinya ilmu pengetahuan yang diperoleh agar dapat bermanfaat bagi kehidupan.

Dia menambahkan, Lomba Menulis Aksara Bali diikuti sembilan anak,  Lomba Membaca Aksara Bali diikuti delapan anak, Bercerita Berbahasa Bali enam peserta dan Pidato Berbahasa Bali enam peserta.

"Ini merupakan pelaksanaan yang kelima di Desa Peguyangan Kaja. Semoga lomba ini bisa berkelanjutan, sehingga pelestarian budaya Bali seperti aksara, sastra dan bahasa Bali semakin baik," ungkapnya. (Gde)

 

Scroll to Top