https://www.traditionrolex.com/27 Rajin Cek Kesehatan, Solusi Cegah Penyakit Tidak Menular - FAJAR BALI
 

Rajin Cek Kesehatan, Solusi Cegah Penyakit Tidak Menular

(Last Updated On: 29/07/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Seringkali orang berkata penyakitnya akan lebih mudah disembuhkan, jika diketahui lebih awal. Tapi kadang-kadang gejala awal suatu penyakit tidak terasa atau tidak tampak oleh pengidapnya. Inilah pentingnya memeriksakan kesehatan secara rutin. Pengecekan kesehatan seperti ini akan sangat bermanfaat untuk mengingatkan seseorang akan kondisi kesehatan tubuh.

Akademisi Politeknik Kesehatan Denpasar, Ners. I Made Sukarja. S.Kep. M.Kep.P mengatakan, setidaknya ada tujuh hal paling umum dari tubuh manusia yang perlu dicek kondisinya minimal satu tahun sekali. Ketujuh hal tersebut adalah mengecek tekanan darah, kadar gula darah, lingkar perut, kolesterol total, arus puncak ekspirasi, deteksi dini kanker leher rahim, dan periksa payudara sendiri.

 

“Memeriksa tekanan darah adalah salah satu cara mendeteksi secara dini risiko hipertensi, stroke, dan penyakit jantung. Angka hasil pemeriksaan terhitung normal, jika berada di bawah 140/90 mmHg,” jelasnya, Rabu (29/7/2020) di Denpasar.

 

Selain itu, pengecekan kadar gula darah dilakukan untuk membantu mendeteksi masalah diabetes. Pemeriksaan ini akan menunjukkan kadar glukosa dalam darah. Hasil tes normal, jika kadar gula dalam darah kurang dari 100.

 

“Berikutnya, mengukur lingkar perut secara rutin dapat menjaga kita dari lemak perut yang berlebihan, yang bisa memicu masalah kesehatan serius, misalnya serangan jantung, stroke, dan diabetes. Batas aman lingkar perut pria adalah 90 cm. Sementara pada wanita 80 cm. Pengecekan kolesterol total terdiri dari pemeriksaan kadar LDL (kolesterol buruk), HDL (kolesterol baik), dan trigliserida (lemak yang dibawa dalam darah, berasal dari makanan yang kita makan). Total hasil pengukuran yang disarankan adalah selalu di bawah angka 200,” ungkap Sukarja.

 

Berikutnya ada pengecekan arus puncak ekspirasi. Sukarja menyatakan, arus puncak ekspirasi adalah salah satu upaya pengecekan kesehatan dalam uji fungsi paru. Biasanya, pengecekan ini dilakukan pada penderita asma atau berbagai penyakit yang mengganggu pernapasan lainnya untuk menilai kemampuan paru-paru.

 

“Yang tak kalah pentingnya adalah tes pap smear dan tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) yakni dua cara paling umum untuk mendetesi munculnya kanker leher rahim. Lakukan pap smear di rumah sakit, klinik dokter kandungan, maupun laboratorium dengan tenaga kesehatan terlatih. Sementara tes IVA dilakukan dengan cara mengoleskan larutan asam asetat (asam cuka 3-5 persen) pada leher rahim. Jika mengalami pra-kanker, hasilnya ditandai dengan perubahan warna agak keputihan. Metode ini sangat sederhana, sehingga Puskesmas pun dapat melakukannya,” ujarnya.

 

Terkahir ada pemeriksaan payudara sendiri. Pengecekan ini bisa dilakukan sejak perempuan mencapai usia 20 tahun. Pengecekan ini akan lebih mudah dilakukan pada saat mandi, ketika masih ada sabun menempel di kulit. Pemeriksaan dilakukan dengan mengamati ukuran, bentuk, dan warna payudara untuk melihat adanya perubahan dan pembengkakan.

 

“Langkah berikutnya adalah menekan puting susu untuk melihat adanya cairan atau tidak, baik berupa air susu, cairan kekuningan, atau darah. Meraba payudara sambil berbaring akan memberikan petunjuk terjadinya perubahan pada payudara,” tungkasnya. (dar).

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Miliki Nilai Kebersamaan, TMMD Model Gotong Royong Perlu Dilestarikan

Rab Jul 29 , 2020
Dibaca: 8 (Last Updated On: 29/07/2020)GIANYAR – fajarbali.com | Pangdam IX Udayana Mayor Jendral TNI Kurnia Dewantara menutup pelaksanaan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-108, di Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Gianyar, Rabu (29/7/2020).  Save as PDF

Berita Lainnya