NEGARA – fajarbali.com | Puluhan karyawan Villa Kelapa Retreat Pekutatan mengadu ke DPRD Jembrana, Senin (24/2/2020) . Kedatangannya ke rumah rakyat didampingi Sekretaris Desa Adat Pekutatan dan Kelian Banjar Dauh Pangkung, Desa Pekutatan, pihak Manajemen Kelapa Retreat dan tokoh masyarakat.
Kedatangannya, diterima Ketua DPRR Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Wakil Ketua DPRD Jembrana, Made Putu Yudha Baskara, Ketua Komisi I, IB Susrama. Para karyawan Villa Kelapa Retreat menyampaikan aspirasinya sudah seminggu ini tidak bekerja lagi, pasca villa Kelapa Retreat dilakukan penyegelan yang dilakukan penyidik Polda Metro Jaya melalui direktorat kriminal umum, Jumat (14/2/2020).
Bila lama tak bekerja, para karyawan dipastikan menganggur dan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup. Nyoman Wiseda selaku Sekretaris Desa Adat Pekutatan, pihaknya berharap kepada dewan supaya membantu mencarikan solusi atau jalan keluar, diluar persoalan hukum. “Kami berharap solusinya, untuk membantu anak anak kami agar bisa bekerja lagi,” harapnya. Harapan yang sama juga disampaikan Haji Adriman, salah seorang tokoh masyarakat di Pekutatan. Harapannnya agar semua karyawan dapat bekerja kembali.
Ketua Komisi I, IB susrama mengatakan secara institusi dewan tidak masuk dalam proses ranah hukum. Namun pihaknya siap atas kajian hukum dan memberikan pendampingan serta fasilitasi solusi agar para tenaga kerjanya kembali bekerja.
Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi mengatakan atas masalah ini, memerintahkan Komisi I dan II untuk melakukan rapat kerja internal serta memanggil dinas terkait. Menurut Sri Sutharmi, dewan akan berupaya mencari solusi bagi para tenaga kerja. Tehadap persoalan hukum yang terjadi di Kelapa Retreat, pihaknya tak memiliki kewenangan dan tidak akan masuk ke ranah hukum. “Kami hanya bisa memfasilitasi sehingga kami siap memfasilitasi mencari solusi yang terbaik. Saya harap bapak ibu bersabar. Kami akan segera tindak lanjuti,” jelasnya.(prm).
Save as PDF