https://www.traditionrolex.com/27 Pria Asal Rote NTT Ditemukan Lemas di Depan Kuburan, Ngaku Dikeroyok Temannya - FAJAR BALI
 

Pria Asal Rote NTT Ditemukan Lemas di Depan Kuburan, Ngaku Dikeroyok Temannya

(Last Updated On: 22/06/2020)

DENPASAR -fajarbali.com |Pria bernama Agabus Bullu, 28, ditemukan lemas oleh warga di depan kuburan Tanjung Bungkak, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, pada Minggu (21/6) pukul 23.00 Wita.

Pria asal Rote, Nusa Tenggara Timur itu diduga dikeroyok oleh temannya sendiri setelah pesta miras di salah satu kos di daerah Denpasar.

Sumber mengatakan, korban ditemukan warga tertidur lemas di pinggir jalan. Badanya penuh luka memar. Disampingnya ditemukan sepeda motor korban. Warga yang menemukan segera melaporkan ke pecalang setempat. 

Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke Polsek Denpasar Timur dan BPBD Kota Denpasar. Bahkan kasus pengeroyokan ini viral di media sosial. 

“Kejadiannya viral di media sosial dikira korban dibegal,” ungkap sumber Senin (22/6/2020). 

Aparat kepolisian Polsek Dentim tiba dilokasi dan langsung mengevakusi korban untuk mendapatkan perawatan. Setelah sadar, kepada polisi korban mengaku dipukul temannya sendiri. 

Namun sumber mengatakan, belum diketahui secara persis pemicu dari kejadian itu. Namun berdasarkan keterangan korban bahwa dia dikeroyok temannya usai pesta miras di kamar kos temannya. 

“Korban mengaku dipukuli teman-temannya. Tapi korban tidak mau menjelaskan motifnya. Bahkan dia tidak mau membuat laporan polisi sehingga tidak dilakukan penyelidikan,” beber sumber. 

Sementara itu Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi mengatakan pihaknya belum menerima laporan resmi dari Polsek Dentim terkait kasus tersebut. “Sampai saat ini belum ada info masuk ke humas,” ungkapnya Senin (22/6/2020). (hen)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bendung Transmisi Lokal, 712 Pedagang Pasar Galiran Dirapid Test

Sen Jun 22 , 2020
Dibaca: 11 (Last Updated On: 22/06/2020)SEMARAPURA – fajarbali.com | Sesuai rencana, mulai Senin (22/6/2020) aktivitas di Pasar Galiran, Klungkung ditutup total. Hal ini dilakukan untuk menekan laju transimisi lokal yang kian mengkhawatirkan.   Save as PDF

Berita Lainnya