GIANYAR-fajarbali.com | Dalam upaya mengurangi penyebaran penyakit menular rabies, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar pada Selasa (18/3/2025) menggelar penyuluhan mengenai edukasi pencegahan dan penanganan rabies.
Dengan banyaknya populasi anjing di Desa Saba, potensi penyebaran rabies menjadi lebih tinggi jika tidak ditangani secara tepat.
"Oleh karena itu, penyuluhan kepada masyarakat menjadi langkah strategis dalam memberikan pemahaman tentang pencegahan, penanganan gigitan dan pentingnya vaksinasi hewan," ujar Ketua Tim Pengabdian masyarakat Unmas Denpasar Ir. I Putu Agus Putra Wirawan, S.T., M.T.
Dengan dukungan I Made Maba, S.K.M. selaku narasumber perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar kegiatan penyuluhan mengenai pencegahan dan penanganan rabies dapat terlaksana secara efektif.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga tentang bahaya rabies dan cara menghindarinya, dalam sosislisasi yang dilakukan masyarakat diberikan pemahaman mengenai pentingnya vaksinasi hewan peliharaan, tanda-tanda hewan yang terinfeksi, serta langkah pertama yang harus dilakukan jika mengalami gigitan hewan yang dicurigai mengidap rabies.
Ketut Redhana, S.P., Perbekel Desa Saba mengapresiasi inisiatif mahasiswa Unmas Denpasar. Ia berpandangan kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pemahaman masyarakat Desa Saba.
"Karena memang desa kami termasuk desa yang terkena penularan rabies ini, diharapkan dengan adanya kegiatan penyuluhan dan pelatihan tentang penyakit rabies yang ada di Desa Saba ini bisa dicegah," ungkap perbekel.
Dhanan dan Agus Krisna sebagai salah satu perwakilan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Unmas Denpasar yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini memberikan pendapat juga merasa senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Kami sangat berharap bahwa dengan diadakannya kegiatan ini, bisa menambah wawasan masyarakat agar lebih peduli terhadap bahaya rabies. Dengan demikian dapat mengurangi penyebaran dan bertambahnya korban yang disebabkan keterlambatan penanganan," katanya.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata dan usaha untuk menambah wawasan atau pengetahuan tentang bahaya dari rabies serta cara penanganan jika tergigit hewan pembawa rabies di Desa Saba.
"Semoga kegiatan penyuluhan yang diadakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat di Desa Saba ini bermanfaat bagi warga Desa Saba," imbuh Dhanan.