DENPASAR–fajarbali.com
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Bali menyelenggarakan Dialog Kebangsaan Presiden PKS bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat Bali di Hotel Harris pada Minggu (28/08).
Dialog Kebangsaan tersebut dihadiri para tokoh agama dan masyarakat dari berbagai organisasi lintas etnis dan agama di Bali. Mulai dari tokoh dan pemuka agama antara lain ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet, Wakil Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali I Made Bandem Dananjaya, dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali H. Jumari dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) Provinsi Bali Ws. Adhinata Lee. Hadir juga Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Dalam sambutannya, Ketua DPW PKS Bali H. Hilmun Nabi’ mengatakan bahwa acara Dialog Kebangsaan tersebut adalah acara puncak peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-77 setelah melakukan silaturahmi kebangsaan ke beberapa majelis tinggi agama antara di Bali.
“Sebelumnya kami melakukan silaturahmi kebangsaan ke beberapa tokoh dan mejelis tinggi agama di Bali. Dan Dialog Kebangsaan ini adalah puncak dari peringatan kemerdekaan”, katanya.
Beberapa tokoh dan majelis tinggi lintas agama yang telah dikunjungi oleh PKS Bali pada momentum hari kemerdekaan antara lain Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) Provinsi Bali, Musyawarah Pelayanan Umat Kristen (MPUK) Provinsi Bali dan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali.
Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan, Bali merupakan barometer Indonesia. Bahkan, dirinya menyebut jika ingin keragaman etnik dan kedamaian Indonesia, harus melihat Bali.
Terkait dialog yang digelar, Ahmad Syaikhu menyatakan sebagai bentuk silaturahmi dalam membangun Indonesia. “Karena itu diperlukan dialog dan silaturahmi dengan berbagai elemen masyarakat dalam membangun Indonesia”, kata Ahmad Syaikhu.
Menurutnya, kebersamaan menjadi satu kunci untuk membangun bersama negeri tercinta Indonesia ini dengan lebih baik.
“Untuk mewujudkan itu semua, tentu saja bukan persoalan yang mudah, tidak semudah membalik telapak tangan. Tetapi, bukan juga sesuatu yang mustahil”, lanjut Ahmad Syaikhu
PKS siap bersinergi dan berkolaborasi dengan semua elemen bangsa. Membangun peradaban adalah sesuatu yang besar yang tidak mungkin dipikul sendirian.
Kemudian Presiden PKS tersebut menyitir syair arab yang artinya. “Kapan sempurnanya sebuah bangunan, jika kamu membangun, sementara orang lain menghancurkan. Jika ada seribu orang yang membangun, cukup dihancurkan oleh satu orang saja. Bagaimana jika hanya satu orang yang membangun, sementara beribu-ribu orang menghancurkannya”, ucapnya.
Ia pun menyatakan bahwa PKS juga tak ingin sendirian. Untuk itulah PKS akan bersinergi dan kolaborasi dengan berbagai elemen bangsa. “Perlu ada komunikasi yang intensif diantara elemen-elemen anak bangsa. melalui dialog dan silaturahim secara langsung“, tegasnya. (sis)