PKM Unwar Dorong Daya Saing UMKM Anyaman Sokasi Desa Kawan

(Last Updated On: )
Tim PKM Unwar melakukan pemberdayaan Anayaman Sokasi Tradisonal di Kelurahan Kawan, Bangli. 

BANGLI-fajarbali.com | Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dijalankan oleh Universitas Warmadewa (Unwar) telah memberikan dampak positif bagi kelompok UMKM Anyaman Sokasi di Desa Kawan, Bangli.

Kegiatan PKM yang diketuai oleh I Nyoman Kardana ini berfokus untuk meningkatkan kemampuan kelompok UMKM utamanya dalam bidang pemahaman bahasa, aspek pemasaran, dan pencatatan keuangan.

Ketua Kelompok UMKM Anyaman Sokasi, Ni Wayan Sriyani, mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi kelompoknya, seperti minimnya pengetahuan dalam berbahasa terutama untuk promosi, tidak ada label yang dapat menjadi ciri khas produk anyaman.

Selanjutnya, mitra kurang melek teknologi untuk melakukan promosi secara daring, motif anyaman yang masih menggunakan motif lama, hingga bahan baku pembuatan sokasi yang cukup terbatas. Kelompok ini juga cukup kesulitan dalam membagi keuangan pribadi serta keuangan untuk usahanya.

Menyikapi permasalahan tersebut, tim Unwar memberikan solusi yang cukup konkrit dengan empat permasalahan yang ada. Pelatihan dan pendampingan dalam penggunaan bahasa iklan dalam pembuatan konten promosi di media sosial menjadi fokus utama. Pembuatan label produk juga dilakukan untuk menciptakan ciri khas produk anyaman sokasi.

Selain itu, pemberian bahan baku sokasi yaitu bambu dan cat pewarna juga dilakukan untuk menambah motif dan desain dari anyaman sokasi. Pelatihan pencatatan arus kas juga merupakan solusi yang diberikan agar mitra dapat memisahkan pengeluaran pribadi serta pengeluaran untuk usahanya.

”Kami sangat berterima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan oleh tim Unwar. Kegiatan seperti ini sangat penting dalam mendukung UMKM agar dapat bersaing di tengah banyaknya produk modern sehingga produk lokal seperti anyaman sokasi ini dapat lebih dikenal oleh masyarakat,” jelas Sriyani.

”Harapan saya, semoga setelah program ini berakhir, kami dapat lebih meningkatkan produksi sokasi dengan motif-motif yang lebih beragam sesuai dengan tujuan dari program ini,” imbuhnya.

 

 

 

Next Post

Peluncuran Population Clock di Bali, Dirangkai Kuliah Umum Libatkan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Jum Agu 9 , 2024
Population Clock, untuk mengetahui perkembangan kependudukan. Dalam rangka memberikan arah kebijakan kedepan pemerintah perlu sekiranya menyusun desain  kebijakan kependudukan yang bersifat “population-responsive” yang merespon kondisi kependudukan pada saat ini, di samping itu juga kebijakan yang bersifat “population-influencing” yaitu upaya merekayasa kondisi kependudukan dimasa yang akan datang.
CLOCKKKKK

Berita Lainnya