AMLAPURA-fajarbali.com | Fakultas Pariwisata (F. Par) Universitas Udayana (Unud) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Melalui program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) Tahun 2025, dan didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unud tim pengabdian melaksanakan kegiatan bertajuk “Peningkatan Kualitas Produk melalui Pelatihan Digitalisasi untuk UMKM di Lokasari Agrowisata", bertempat di Desa/Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dian Pramita Sugiarti, S.S., M.Hum., dengan anggota Putri Kusuma Sanjiwani, S.H., M.H., I Gede Anom Sastrawan, S.Par., M.Par., dosen pengampu mata kuliah Agrowisata, serta 25 mahasiswa.
Dian Paramita menjelaskan, Lokasari Agrowisata merupakan salah satu destinasi agrowisata yang sedang berkembang di wilayah timur Bali. "Dengan potensi alam yang indah dan berbagai produk lokal seperti kopi, teh, serta tanama obat, kawasan ini memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata edukatif berbasis masyarakat," kata Dian Pramita.
Namun, menurut Dian Pramita, tantangan utama yang dihadapi pelaku UMKM di kawasan ini adalah keterbatasan kemampuan dalam promosi digital dan pengemasan produk secara menarik.
Melihat kondisi tersebut, tim pengabdian berinisiatif mengadakan pelatihan digitalisasi untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing UMKM lokal. Kegiatan ini tidak hanya difokuskan pada pengembangan produk, tetapi juga pada penerapan teknologi digital untuk promosi dan pemasaran berbasis media sosial.
Program ini juga sejalan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, meliputi IKU 2: Memberikan pengalaman belajar di luar kampus kepada mahasiswa melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
IKU 7: Menunjukkan kontribusi nyata perguruan tinggi terhadap pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya melalui penerapan ilmu dan teknologi untuk masyarakat.
"Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada pengabdian sosial, tetapi juga menjadi bagian integral dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang mendorong mahasiswa untuk belajar langsung dari praktik nyata di masyarakat," imbuhnya.
Kegiatan dilaksanakan pada 19 Oktober 2025 di Areal Utama Lokasari Agrowisata dengan pendekatan kolaboratif dan partisipatif. Mahasiswa berperan aktif sebagai fasilitator pendamping UMKM, sementara dosen berfungsi sebagai narasumber dan pembimbing teknis. Dibuka langsung Ketua Pengabdi Dian Pramita.
Dian menekankan, keberhasilan pengembangan pariwisata tidak hanya bergantung pada potensi alam, tetapi juga pada kemampuan masyarakat dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Digitalisasi adalah jembatan yang menghubungkan produk lokal dengan pasar global. Melalui kegiatan ini, kami ingin agar pelaku UMKM di Lokasari tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga mampu menjangkau wisatawan dari berbagai daerah bahkan mancanegara,” ujar Dian.
Anggota tim, Putri Kusuma Sanjiwani, menyampaikan materi tentang strategi pengemasan produk dan pemasaran digital. Ia menekankan pentingnya narasi visual dan konten kreatif dalam menarik perhatian wisatawan serta calon pembeli.
Sementara itu, I Gede Anom Sastrawan, mengarahkan mahasiswa dan peserta dalam sesi praktik lapangan, di mana mereka belajar menggunakan perangkat digital seperti kamera, tripod, dan alat bantu perekam untuk membuat konten video promosi produk dan aktivitas agrowisata.
Mahasiswa diminta untuk membuat video dokumentasi kegiatan dan konten promosi digital yang menampilkan keindahan Lokasari Agrowisata serta proses produksi produk lokal.
Konten tersebut kemudian diunggah ke media sosial Instagram masing-masing dengan menandai akun @lokasariagrowisata, disertai dengan penulisan Google Review sebagai bentuk dukungan digital untuk meningkatkan visibilitas kawasan tersebut di platform pencarian wisata.
Selain itu, mahasiswa juga melakukan observasi dan identifikasi potensi Lokasari Agrowisata, mencatat aspek kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan (SWOT) dari usaha wisata berbasis masyarakat ini. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa memperoleh pengalaman nyata mengenai strategi pengembangan destinasi wisata berkelanjutan dan berbasis komunitas (community-based tourism).
Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah serah terima alat pendukung digitalisasi kepada pengelola Lokasari Agrowisata. Alat ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM setempat dalam membuat konten promosi yang lebih menarik dan konsisten di media sosial.
Dengan adanya alat digitalisasi tersebut, Lokasari Agrowisata kini memiliki sumber daya yang lebih baik untuk melakukan dokumentasi kegiatan, memperkenalkan produk-produk lokal seperti kopi bubuk Lokasari, madu alami, serta olahan rempah tradisional.
Langkah ini diharapkan menjadi titik awal bagi peningkatan branding dan daya tarik wisata berbasis pertanian di Karangasem.
Pemilik sekaligus pengelola Lokasari Agrowisata, I Wayan Agus Suardika, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya atas terlaksananya kegiatan ini:
“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Udayana, khususnya tim dari Fakultas Pariwisata yang telah datang dan membantu kami. Program ini sangat bermanfaat bagi kami pelaku usaha kecil di desa, terutama dalam hal digitalisasi dan promosi produk.
Ia mengaku, sebelumnya masih kesulitan membuat konten dan memasarkan produk secara online, tetapi melalui pelatihan ini pihaknya jadi lebih paham dan percaya diri.
"Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025, yang telah mendanai kegiatan ini,” ungkap I Wayan Agus Suardika.
Agus Suardika berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan agar masyarakat desa wisata di Karangasem dan wilayah lain di Bali dapat memperoleh kesempatan serupa dalam meningkatkan kapasitas dan daya saing melalui teknologi.
Kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat di Lokasari Agrowisata ini menjadi contoh sinergi nyata antara dunia akademik dan masyarakat. Tidak lupa tim pengabdian mengucapkan terima kasih atas dana yang diberikan serta dukungan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikti Saintek serta LPPM Unud karena kegiatan ini berhasil menghadirkan perubahan positif sekaligus memperkuat komitmen Universitas Udayana dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, F. Par Unud berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di berbagai desa wisata di Bali, sehingga manfaat pengabdian dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat, khususnya dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi lokal berbasis digital.










