GIANYAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Salah satu peternak madu kela-kela I Ketut Wiarsana asal Banjkar Tegalinggah, Desa Bedulu, menyebutkan produksi madunya cukup tinggi dan kewalahan memenuhi permintaan pasar. Pesanan ini terus meningkat sejak setahun terakhir.
Ketut Wiarsana,Minggu (8/8) kemarin menjelaskan sebelumbeternakmadu kela-kela, dirinya harus mengobati istri dengan madu tersebut. Akhirnya dia berburu madu tersebut hamper ke seluruh Bali.karena banyaknya energy untuk mencari madu tersebut, dirinya memutuskan untuk beternakmadu dan mengembangkan di kediamannya. “Berawal dari peternakan kecil, akhirnya berkembang cukupbaik,” jelas Wiarsana.
Sampai saat ini budidaya kela-kela yang dilakukannya sangat menjanjikan, mulai dari kloni hingga madunya. Bahkan ia pun diminta untuk membina sejumlah kelompok untuk budidaya Kela-Kela. “Sampai saat ini kewalahan melayani permintaan, juga ada lima teman menjadi binaan. Binaannya ada dari Badung,”bebernya. Dikatakanhya, madu kela-kela sebagai obat sakit maag, kolestrol, asam urat, hingga jantung. “Serta penyubur pria dan wanita. Obat dengan madu lebih alami,”jelasnya lagi.
Pengembangan madunya saat ini sudah masuk beberapatoko modern dan saat ini sudah memi8liki 150 koloni. “Panennya 2 bulan sekali, satu koloni menghasilkan 200 mili sampai 500 melililter, perbulan dapat 5 liter sampai 10 liter dikemas dalam botol,” tuturnya. Hanya saja, koloni lebah kela-kela memiliki predator seperti semut, cicak dan burung. Dikatakanhya lagi dirinya berharap ada semacam pembinaan, agar mendapat kunjungan dari masyarakat umum. “Kalau modal awal, tidak banyak,sekitar 5 juta,