https://www.traditionrolex.com/27 Permintaan Meningkat, Kompos TPA Temesi Laris Manis - FAJAR BALI
 

Permintaan Meningkat, Kompos TPA Temesi Laris Manis

(Last Updated On: 04/05/2020)

GIANYAR – fajarbali.com | Adanya imbauan stay at home atau tinggal di rumah, waktu ini banyak dimanfaatkan oleh warga dengan berkebun sayuran di pekarangan. Selain membutuhkan bibit, berkebun di pekarangan juga membutuhkan pupuk organik. Salah satu produsen pupuk organik di Gianyar, Pupuk Temesi Asri yang berada di TPA Temesi, laris manis, bahkan kewalahan menerima pesanan.

 

 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Wayan Kujus Pawitra, Senin (4/5/2020) mengakui adanya hal tersebut. Dikatakannya, sampah di TPA Temesi dikelola warga Desa Temesi dalam bentuk yayasan. Warga ini memanfaatkan sampah di TPA untuk diolah menjadi kompos. “Ini di luar prediksi, karena ada covid 19, mestinya pekerja diliburkan, namun mereka terus bekerja, karena pesanan banyak. Walau demikian, tetap kami imbau agar jaga jarak dan mengedepankan hidup bersih,” tegas Kujus Pawitra. 

 

Pengelola Kompos Temesi, Wayan Cakra mendampingi Kadis DLH menyebutkan pesanan kompos sampai di luar Bali. “Namun kami fokus melayani ketersediaan konsumen di Bali, apalagi saat ini ada imbauan stat at home, banyak warga berkebun di pekarangan,” jelas Wayan Cakra. Dikatakannya, saat ini produksi komposnya mencapai 2 ton perhari. Kompos sebanyak itu, dikerjakan 22 pekerja. Untuk penjualan, kompos Temesi dijual per kilo Rp 1.000. “Pembelian dalam partai besar akan diantar, warga yang membutuhkan sekilo dua kilo silahkan datang bawa wadah sendiri,” jelas Cakra.

 

Kujus Pawitra menambahkan kualitas pupuk kompos Temesi sudah sesuai standar dan memenuhi baku mutu organik. Disamping itu pengerjaannya juga dengan beberapa mesin dan peralatan yang memadai. “Produksi kompos ini sudah berlangsung lama, sudah teruji dan biasanya dimanfaatkan petani dalam skala besar,” jelasnya. Walau saat ini banyak dimanfaatkan oleh warga, pelayanan kepada petani juga tetap diprioritaskan. “Kebutuhan petani tetap kami prioritaskan, sedangkan kebutuhan warga saya kira musiman, walau demikian, kami harap warga terus menerus bercocok tanam di pekarangan,” harapnya. Sehingga dengan berkebun di rumah, selain berpartisipasi pemeliharaan lingkungan, juga ikut menjaga ketahanan pangan rumah tangga. “Kami berharap momen ini terus berlanjut, saya pastikan lingkungan akan menjadi sehat dan sebagian kebutuhan dapur bisa dipetik di rumah,” terang Kujus lagi.(gds).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Anggaran Dishub Karangasem Digeser Untuk Penanganan Dampak Covid-19

Sen Mei 4 , 2020
Dibaca: 22 (Last Updated On: 04/05/2020)AMLAPURA – fajarbali.com | Sejumlah kegiatan di Dinas Perhubungan (Dishub) Karangasem di tahun 2020 ini ditiadakan sementara. Hal itu lantaran anggaran pada Disbuh digeser untuk penagangana dan dampak Covid-19. Selain pengadaan fisik, juga anggaran untuk pemeliharaan terminal yang nilainya mencapai Rp 6,4 Miliar.      […]

Berita Lainnya