https://www.traditionrolex.com/27 Perlunya Data dan Fakta Dari Kemenkes Untuk Mengetahui Omicron Masuk Bali - FAJAR BALI
 

Perlunya Data dan Fakta Dari Kemenkes Untuk Mengetahui Omicron Masuk Bali

(Last Updated On: 01/02/2022)

Denpasar-fajarbali.com | Kasus penyebaran Covid-19 varian Omicron kian merebak di Indonesia, pasalnya varian ini diketahui lebih mudah dan cepat menular dibandingkan varian Delta. Bahkan, varian Omicron dapat menular pada orang yang pernah terinfeksi sebelumnya. Dari penemuan para ahli, masa inkubasi atau munculnya gejala sejak pertama kali terpapar virus Omicron cenderung lebih cepat daripada varian lain.

Meski menular lebih cepat, namun gejala yang ditimbulkan disinyalir lebih ringan dari pada varian Delta.   Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan, dari data yang dirilis oleh Satgas Nasional dan sejalan dengan statement dari Gubernur Bali Wayan Koster, kemungkinan besar Omicron itu sudah ada masuk di Bali. Untuk mengetahui kepastian dan informasi lebih lanjut, harus melalui proses berdasarkan data dan fakta yang keluar dari Litbangkes dari Kementerian Kesehatan RI.

  “Tetapi apapun itu, mengingat Omicron juga tidak separah varian Delta, kami selalu mengimbau masyarakat Krama Bali untuk menerapkan ‘Dua Sejoli’ strategi utama guna mencegah terinfeksi Covid-19 maupun varian Omicron. Pertama yakni penerapan protokol kesehatan (prokes) dan di sisi yang kedua adalah optimalisasi capaian vaksinasi. Provinsi Bali masuk capaian vaksinasinya tertinggi kedua setelah DKI Jakarta. Kita divaksinasi tahap pertama 102 persen, vaksin kedua sudah mendekati 93 persen, vaksinasi anak-anak kita bahkan tertinggi di seluruh Indonesia hampir mendekati 105 persen,” ungkapnya saat ditemui, Senin (31/1).

  Made Rentin yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Provinsi Bali menambahkan, untuk meningkatkan herd Immunity di Bali, saat ini pemerintah Provinsi Bali sudah menggenjot pelaksanaan vaksin ketiga atau booster. “Kita mengimbau kepada masyarakat untuk dapat melakukan vaksinasi booster. Apalagi sekarang sudah dimudahkan, beberapa fasilitas kesehatan (faskes) sudah dibuka untuk memberikan layanan vaksinasi kepada masyarakat Krama Bali. Kita harapkan Krama Bali segera datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin booster sepanjang syaratnya memenuhi, yakni 6 bulan terakhir sudah mendapatkan suntikan vaksin kedua, umur diatas 18 tahun, dan di saat akan menerima vaksin dalam kondisi sehat salah satunya adalah tensinya tidak terlalu tinggi,” jelasnya.

  Made Rentin menegaskan, kendati Omicron kian merebak, Krama Bali diimbau untuk tidak khawatir secara berlebihan, namun kewaspadaan harus tetap ditingkatkan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, Krama Bali juga harus mengetahui ciri-ciri gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron, dengan harapan masyarakat bisa dengan mudah untuk mencegahnya.

  “Beberapa ciri varian Omicron yang sudah diketahui saat ini adalah tingkat penularan tinggi, tapi tingkat keparahannya rendah. Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam, bahkan tanpa gejala, sehingga tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah dibanding varian Delta, walaupun risikonya tetap selalu ada. Apabila Krama Bali mengalami gejala tersebut, disarankan untuk segera lakukan tes untuk memastikan tertular atau tidak, jika terkonfirmasi lakukan perawatan maupun isolasi,” pungkasnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ketegasan Regulasi Dari Pemerintah Berpengaruh Terhadap Pemulihan Pariwisata Bali

Sel Feb 1 , 2022
Dibaca: 14 (Last Updated On: 01/02/2022)Mangupura-fajarbali.com | Dalam upaya mendorong secara maksimal pemulihan pariwisata dan perkembangan ekonomi di Bali, Indonesian Food & Beverage Executive Association (IFBEC) terus mengembangkan strategi maupun merancang rencana ke depan untuk pemulihan pariwisata Bali sehingga benar-benar dapat terealisasi dengan baik di tahun 2022 ini.  Save as […]

Berita Lainnya