https://www.traditionrolex.com/27 Perlu Langkah Agresif Dalam Memutus Penyebaran Covid-19 - FAJAR BALI
 

Perlu Langkah Agresif Dalam Memutus Penyebaran Covid-19

(Last Updated On: 11/05/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Perkembangan kasus Covid-19 di Bali hingga saat ini masih cukup mengkhawatirkan. Tak hanya membuat perekonomian di segala sektor menjadi lesu, merebaknya virus Covid-19 juga membuat masyarakat cemas akan kesehatan diri dan keluarga. Pasalnya, penularan tidak hanya melalui imported case, tapi juga transmisi lokal sudah semakin masif. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah lebih agresif dalam mencegah penyebaran virus ini.

 

 

 

Hal tersebut disampaikan Ketua Pusat Penelitian Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana (Unud) Dr. dr. Ady Wirawan, Ph.D., Senin (11/5/2020). Ia juga mengatakan, langkah tegas pemerintah dalam membatasi ruang gerak penduduk merupakan salah satu cara yang paling efektif memutus rantai penyebaran COVID-19. Dalam hal ini dia menyebut, Bali sejatinya sudah perlu melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

 

“Kalaupun pemerintah belum berencana menerapkan PSBB, maka opsi Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) bisa diambil. Seperti PKM yang direncanakan Pemkot Denpasar. Kami sangat mendukung langkah Pemkot Denpasar tersebut. Diharapkan PKM bisa dilaksanakan dengan baik agar mampu menekan angka penyebaran COVID-19,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut dia menyoroti masalah PSBB. Disebutkan, PSBB tidak harus menunggu kasus banyak. Jika dengan imbauan masyarakat sudah bisa disiplin, maka sudah dianggap cukup. Tapi jika dengan imbauan masyarakat masih bandel dan tidak mengindahkan imbauan pemerintah, tidak ada pilihan lain kecuali PSBB.

 

Perkembangan transmisi lokal merupakan indikator kecepatan penyebaran virus ini. Transmisi lokal awalnya sedikit, tapi lama kelamaan terus meningkat. Sebulan sejak kasus pertama di Bali dilaporkan, ia melakukan analisis. Didapatkan angka reproduksi efektif 1,4 persen. Artinya, 1 orang yang terinfeksi, bisa menularkan ke 1-4 orang. Angka ini jauh lebih rendah dari estimasi global.

 

Setelah dua bulan berjalan, ia kembali lagi menghitung. Didapatkan hasilnya 1,28 persen, turun dibandingkan penghitungan awal. Artinya, berbagai upaya yang dilakukan masyarakat saat ini dengan lebih banyak berdiam diri di rumah efektif menurunkan kasus transmisi lokal.

 

“Yang bisa dilakukan saat ini yaitu test, trace, dan isolate. Lakukan tes sebanyak-banyaknya terutama di tempat yang berisiko tinggi. Begitu ada kasus positif, langsung ditelusuri orang-orang yang pernah kontak dengannya, lalu isolasi,” ujarnya.

 

Upaya ini harus cepat dilakukan karena penanganan kasus berpacu dengan waktu. Sebab, begitu ada space waktu, orang tersebut mungkin sudah kontak dengan orang lain. Jika sudah begitu, akan semakin sulit untuk menelusuri orang yang pernah kontak dengan pasien COVID-19. (dar).

 

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Palang Merah Indonesia Provinsi Bali Ingatkan Masyarakat Untuk Donor Darah

Sen Mei 11 , 2020
Dibaca: 11 (Last Updated On: 11/05/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali kembali mengajak masyarakat secara sukarela mendonorkan darahnya. Terlebih, saat ini hampir seluruh jenis golongan darah, stoknya sudah menipis di tempat penyimpanan. Bagi masyarakat yang berkeinginan untuk melakukan donor darah dapat dilakukan di UDD PMI Provinsi […]

Berita Lainnya