https://www.traditionrolex.com/27 Perdiknas Tak Mau Dosen "GBHN" dan Utamakan Kenyamanan Pribadi - FAJAR BALI
 

Perdiknas Tak Mau Dosen “GBHN” dan Utamakan Kenyamanan Pribadi

Khusus kehadiran dua profesor baru, Gung Eddy sangat berharap mampu mengatrol institusi. Ia sendiri saat ini masih berproses karena tidak ingin menyandang “GBHN” atau Guru Besar Hanya Nama.

 Save as PDF
(Last Updated On: 07/10/2023)

 

DENPASAR – fajarbali.com | Ketua Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar Dr. AA Ngurah Eddy Supriyadinata Gorda, didampingi Bendahara KG Sri Dwiya Tuvoli Amararaja, menyerahkan apresiasi kepada dosen, guru, dan karyawan/ti di tiga unit di bawah naungan Perdiknas; SMP Nasional, SMK Teknologi Nasional serta Undiknas University, Jumat (6/9/2023).

Adapun penerima apresiasi adalah karyawan/dosen yang telah menyelesaikan pendidikan S2, S3 dan berhasil mencapai jabatan fungsional guru besar (profesor), serta penyerahan SK 80 persen bagi karyawan baru di lingkungan Perdiknas.

Gung Eddy, sapaan karib AA Ngurah Eddy Supriyadinata Gorda, kembali mengingatkan agar seluruh karyawan, guru dan dosen agar tidak mengutamakan kenyamanan pribadi di atas kenyamanan organisasi.

Ia menganalogikan, Perdiknas adalah “kawitan” sedangkan masing-masing unit adalah “merajan”. Sehingga keduanya tidak boleh diabaikan. “Saya bekerja berbasis data. Tidak ada yang bisa cari muka tanpa memenuhi indikator,” kata Gung Eddy.

Secara terbuka Gung Eddy meminta kritik konstruktif dari para penerima penghargaan untuk dijadikan evaluasi. Namun rata-rata mengaku puas dan berterima kasih atas komitmen Perdiknas menyejahterakan warganya.

“Jangan puji saya terus. Saya ngaak boleh kena yang manis-manis. Sudah diabet,” sentil Gung Eddy. Ia berpendapat, kebijakan Perdiknas tak ubahnya implementasi tiga sifat Tuhan dalam Hindu: menciptakan, memelihara dan melebur.

Khusus kehadiran dua profesor baru, Gung Eddy sangat berharap mampu mengatrol institusi. Ia sendiri saat ini masih berproses karena tidak ingin menyandang “GBHN” atau Guru Besar Hanya Nama.

Prof. Luh Putu Mahyuni, Ph.D., CMA., CSP., salah satu penerima apresiasi dari Perdiknas, memberikan masukan. Mahyuni menggarisbawahi oknum-oknum yang dicap mengutamakan kenyamanan pribadi.

“Saya yakin, semua warga Perdiknas punya komitmen yang sama. Mungkin yang disebut mengutamakan kenyamanan pribadi itu perlu dilakukan pendekatan agar nyambung. Jangan-jangan mereka sudah melakukan sesuatu tapi belum pas bagi lembaga,” sarannya.

Prof. Mahyuni menambahkan, keluarga besar di bawah Perdiknas, khususnya dosen-dosen Undiknas mesti saling merangkul, layaknya sistem multilevel marketing.

“Untuk mendorong jabatan fungsional, yang guru besar mendampingi kandidat yang sudah memenuhi syarat, demikian seterusnya ke bawah,” kata dia.

Prof. Dr. Ida Ayu Oka Martini, SE., MM., mengaku terkenang dengan kedua almarhum pendiri utama Perdiknas; Prof. IGN Gorda dan I Ketut Sambereg. Tanpa bimbingan keduanya, Oka Martini tidak yakin bisa di titik sekarang.

“Kepemimpinan generasi kedua ini sama baiknya dengan pendiri utama,” pungkasnya. (rl)

 Save as PDF

Next Post

Samsung Launching Galaxy A05s dan A05

Sab Okt 7 , 2023
Dilengkapi dengan prosesor yang powerful, serta kemampuan CPU dan GPU yang telah disempurnakan, Galaxy A05 series terbaru tidak hanya menjadi teman yang menyenangkan, tetapi juga ideal untuk bekerja, menjadi pilihan yang pasti untuk keseharian.
Samsung

Berita Lainnya