Perdiknas Adopsi Tiga Sifat Tuhan Jalankan Roda Organisasi

Peringatan Hari Ulang Tahun

 Save as PDF
(Last Updated On: 16/09/2022)

Perayaan ulang tahun pegawai dan penyerahan apresiasi oleh Ketua Perdiknas.

 

DENPASAR – fajarbali.com | Dalam ajaran Hindu, Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan yang Maha Esa) memiliki tiga sifat; utpti, stiti, pralina atau menciptakan, memelihara dan memusnahkan.

Ketua Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar Dr. AA Ngurah Eddy Supriyadianata Gorda mencoba menerapkan tiga sifat Tuhan sebagai nakhoda dari tiga unit lembaga pendidikan, yakni SMP Nasional, SMK Teknologi Nasional serta Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas).

Sifat menciptakan, menurut Gung Eddy –sapaannya, telah dilakukan oleh Dwi Tunggal pendiri (Gorda-Sambereg). Meski demikian, generasi kedua saat ini juga bisa menciptakan dengan menambah “anak-anak”, berupa unit pendidikan, unit bisnis dan program studi lainnya.

“Setelah pendiri utama menciptakan pondasi, apakah kita sudah memelihara dengan baik? Atau kita telah memusnahkan ciptaan beliau?,” kata Gung Eddy di sela penyerahan “reward” bagi seluruh pegawai unit Perdiknas yang berulang tahun rentang Agustus-September, dosen peraih doktor dan pegawai purnabakti, di Aula Perdiknas, Kamis (15/9).

Pemberian “reward” berupa uang tunai tersebut, kata Gung Eddy, adalah wujud sifat memelihara. Namun, sifat memusnahkan juga telah ia siapkan melalui sistem berbasis data dengan 43 indikator.

Tak seorang pun pegawai Perdiknas, termasuk dirinya sendiri bisa lepas dari kontrol sistem tersebut. Sehingga, tidak ada pegawai Perdiknas melabelinya sebagai orang jahat yang tega memusnahkan karir orang.

Sistem yang dia rancang meliputi tiga kategori, mengikuti rambu trafict light yakni hijau, kuning dan merah. “Sistem ini untuk mengontrol terutama para dosen Doktor (Lektor Kepala) di Undiknas yang tak kunjung sampai jenjang guru besar lebih dari 20 tahun. Itu akan ada di garis merah,” jelasnya.

“Siapa pun termasuk saya dan putra-putri pendiri utama tidak bisa berkelit. Jadi tidak ada kesan saya pemimpin raja tega. Itu sistem yang bicara. Saya hanya berusaha menjadi pemimpin yang menyejahterakan,” imbuh Gung Eddy.

Pada kesempatan itu, Dr. AA Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda, juga menyampaikan widya tula. Menurutnya Perdiknas adalah lilin harapan yang tak pernah padam.

Sehingga dia berharap, seluruh keluarga besar yang bernaung di unit-unit Perdiknas wajib merasa memiliki dan mencintai Perdiknas sebagai sumber harapan.

Rektor Undiknas Prof. Dr. Nyoman Sri Subawa mengaku terus berinovasi dengan menciptakan prodi-prodi baru, bahkan beberapa di antaranya prodi langka yang hanya ada di Undiknas. Prodi yang telah ada juga dipelihara dengan baik sehingga tidak sampai ada yang di-pralina.

Mencetak guru besar, menjadi target khusus pihaknya mengingat banyaknya dosen-dosen yang telah memenuhi syarat ke arah itu. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Kenalkan Busana Khas Nusantara Kepada Dunia, Bali International Fashion Week 2022 Siap Digelar

Sab Sep 17 , 2022
Dibaca: 9 (Last Updated On: 16/09/2022)Model melakukan fashion show saat Press Conference Bali International Fashion Week 2022. DENPASAR-fajarbali.com | The Sukarno Center menggelar Bali International Fashion Week 2022 yang akan diselenggarakan pada tanggal 11-15 Oktober 2022 mendatang di Museum Pasifika Nusa Dua yang berada di Kawasan Indonesia Indonesia Tourism Development […]
fashion show saat Press Conference Bali International Fashion Week 2022-8b08fe83

Berita Lainnya