Percepat Penanganan Covid 19,  IDI Denpasar Sebut Lakukan Test Lebih  Masif dan Terus Menerus 

(Last Updated On: 08/07/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Peningkatan angka kasus di Kota Denpasar memang memberikan rasa khawatir di masyarakat. Namun demikian, masyarakat diminta tidak langsung menyimpukan bahwa penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar tidak terkendali.

Hal ini dikarenakan wilayah yang terdapat pasien positif Covid-19 sudah langsung diisolasi oleh Satgas Desa/Kelurahan. Kendati wilayah desa berwarna merah, bukan berarti seluruh wilayahnya terjangkit, melainkan hanya titik tertentu dan sudah langsung di tracing serta diisolasi.

Hal itu diungkapkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Denpasar, dr. IGA Ngurah Anom, MARS. Kondisi ini wajar bila hanya melihat angka dan membandingkan angka tersebut dengan wilayah sekitar. Meningkatnya kasus positip secara signifikan merupakan akibat terdeteksinya kasus positip berkat kebijakan tes swab yang dilakukan secara masif. Dimana, tes secara masif ini berkaitan dengan upaya untuk  mengendalikan penyebaran covid-19 di Denpasar. “Dengan diketahui siapa yang positip covid, maka akan diketahui juga siapa siapa yang (dicurigai) berpotensi akan terkena ataupun menularkan covid (OTG, ODP, dan PDP) melalui tracking kontak. Jadi langkah yang diambil Pemkot Denpasar dalam menangani covid 19 sudah benar, yakni melakukan test secara masif dan tracing secara agresif, namun hal ini harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat di masyarakat,” jelasnya di Denpasar, Rabu (8/7/2020).

Dijelaskan, keberhasilan tracking dan kejujuran orang yang positif akan menentukan terkendali atau tidaknya penyebaran covid-19 di Denpasar. Kasus positip yang diketahui rekam jejaknya akan mempermudah penanganan sehingga penyebarannya dapat dikendalikan demikian pula sebaliknya. “Terjadinya kasus positip yang tidak diketahui sumbernya, besar kemungkinan dapat terjadi akibat kurang maksimalnya kinerja dalam mentracking yang juga dipengaruhi oleh ketidakjujuran orang yang positip dalam memberikan keterangan, jadi kejujuran masyarakat sangatlah penting,” ujarnya

Terhadap Kasus positif yang tidak diketahui sumbernya, dr. Anom menegaskanhal ini perlu mendapat perhatian lebih karena memiliki potensi penyebaran covid yang tidak dapat dikendalikan. “Kami sarankan jika masih ada kasus positif yang belum ditemukan sumber penyebaranya, agar melaksanakan karantina wilayah, karena sejauh ini karantina wilayah menjadi alternatif terbaik untuk memutuskan kasus dengan kondisi pasien positif yang tidak diketahui sumbernya,” pungkas dr. Anom. (Car)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

WARNING!! Dilarang Naikkan Layang-layang di Area Jalur Penerbangan Bandara Ngurah Rai

Rab Jul 8 , 2020
Dibaca: 19 (Last Updated On: 08/07/2020) KUTA -fajarbali.com-Sebagai area jalur penerbangan lepas landas dan mendaratnya pesawat terbang, Bandara International Ngurah Rai melarang warga untuk menaikkan layang-layang karena sangat mengancam keselamatan penerbangan. Jika tetap membandel akan diberikan tindakan tegas.   Save as PDF

Berita Lainnya