IMG-20250116-WA0022
Peserta PKM penyuluhan yoga dan meditasi mempraktekkan senam yoga mengikuti instruktur.

Penyuluhan Yoga dan Meditasi sebagai Terapi Nyeri Punggung Bawah

TABANAN-fajarbali.com | Nyeri punggung bawah atau "low back pain" adalah kondisi tulang dan sendi yang paling umum yang mempengaruhi populasi orang dewasa, dengan prevalensi hingga 84%.

Keluhan nyeri pinggang merupakan penyebab utama disabilitas di seluruh dunia dan merupakan masalah kesejahteraan dan ekonomi utama.

Ada beberapa jenis pengobatan yang dapat diberikan kepada pasien dengan nyeri punggung bawah meliputi penggunaan obat antinyeri, fisioterapi dan pembedahan sedangkan terapi non-pengobatan seperti olahraga, akupunktur, pijat, manipulasi tulang belakang, dan yoga juga telah direkomendasikan dan terbukti cukup efektif dalam mengobati nyeri punggung kronis.

Yoga menggunakan kombinasi teknik pranayama atau teknik dan teknik pernapasan di sana atau gerakan dalam tubuh yang membantu mengembalikan keseimbangan tubuh dari kondisi nyeri kronis.

Yoga juga dapat mengurangi gangguan psikologis karena lebih efektif dalam menyembuhkan lapisan emosional, intelektual, dan kepribadian entitas manusia serta meningkatkan kemandirian untuk mengendalikan rasa sakit.

Yoga dapat digunakan sebagai pendekatan dalam terapi komplementer dalam penyembuhan keseluruhan untuk kesehatan fisik dan mental dalam mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Kasus nyeri pinggang merupakan peringkat ketujuh dalam data sepuluh besar penyakit di Puskesmas Selemadeg Tengah yang mewadahi area Banjar Singin.

Dengan lama rawat jalan berkisar 3-5 hari dan angka kekambuhan > 67% dalam 6 bulan berikutnya, keluhan NPB sangat mempengaruhi produktivitas penduduk di Banjar Singin terutama di usia produktif.

Angka kekambuhan nyeri tinggi berpotensi mengonsumsi obat penghilang nyeri (analgetik) jangka panjang yang akan membahayakan fungsi organ ginjal terutama pada pasien lansia.

Permasalahan akses pelayanan saraf dan rehabilitasi medis yang hanya tersedia di RSUD Tabanan yang diperlukan pada kasus NPB,berjarak sekitar 17 km dan memerlukan kunjungan minimal 2 kali dalam 1 minggu untuk kontrol ke masing-masing pelayanan kesehatan saraf dan rehabiltasi medis tentunya akan merepotkan penderita NPB di banjar Singin.

Terutama untuk penderita yang memiliki keterbatasan alat moda transportasi roda 4 dan kurangnya alat transportasi umum ataupun online yang bisa diakses. Problem kurangnya pengetahuan dan edukasi perihal terapi non farmakologis yang dapat diterapkan untuk membantu mencegah kekambuhan kasus NPB.

Salah satu terapi non farmakologis yang dimaksud adalah dengan tehnik senam yoga dan meditasi. Perkembangan yoga dan meditasi DHSP Bali nilai kearifan local dan kekhasan tersendiri.

Yoga diperkirakan dimulai pada abad ke-19, dengan kegiatan praktik pengobatan tradisional terakhir yang diketahui berlangsung sekitar tahun 1920-1940-an. Hal ini didukung oleh adanya prasasti perjalanan leluhur di Desa Saingin (sekarang bernama Desa Singin).

Penelusuran dan terjemahan prasasti tersebut dilakukan sekitar tahun 1976 dengan bantuan seorang sastrawan terkemuka, Bapak Ketut Soebandi (alm), bersama perwakilan keluarga di salah satu museum di Denpasar.

Meditasi sebagai teknik atau metode latihan yang bertujuan untuk melatih perhatian dan pikiran dengan tujuan meningkatkan kesadaran manusiawi, yang pada akhirnya membuat proses mental lebih terkendali secara sadar.

Teknik Meditasi di DHSP Bali terdiri dari 3 tahapan yaitu meditasi tahap dasar (tahap dasar 1 dan 2) , tahap madya (tahap madya 1 dan 2) dan tahap lanjutan.

Meditasi tahap dasar berfokus pada olah pernapasan yang dilanjutkan dengan tehnik pemersihan atman dan jiwatman, berjapa melakukan pemujaan, dan ucapan syukur.

Teknik meditasi dasar berlanjut ke tehnik madya yang melatih atensi, fokus, mempertajam visualisi dan insting, serta penyelarasan energi angkasa dan pertiwi dalam posisi mata terbuka.

Teknik terakhir yakni tehnik lanjutan akan memfokuskan pembangkitan affirmasi kebahagiaan. Teknik meditasi DHSP Bali memiliki beberapa konsep, termasuk keyakinan, pendengaran, komunikasi, visual, objek, alam, dan gagasan.

Meditasi sehari-hari sebagai prana (energi, alam, kehidupan, dan unsur biokimia) terkoneksi dengan titik-titik saraf otak melalui pengendalian sikap, pikiran, dan pengaturan napas serta energi.

Teknik meditasi DHSP Bali memiliki beberapa konsep, termasuk keyakinan, pendengaran, komunikasi, visual, objek, alam, dan gagasan. Meditasi sehari-hari sebagai prana (energi, alam, kehidupan, dan unsur biokimia) terkoneksi dengan titik-titik saraf otak melalui pengendalian sikap, pikiran, dan pengaturan napas serta energi.

Senam yoga ini memberikan manfaat memperbaiki postur tubuh, meningkatkan kekuatan, jangkauan gerak, kelenturan tubuh, mengurangi skala nyeri sakit pinggang, dan menjaga agar otot peserta tetap kuat, sehat, dan aktif selama beraktivitas harian.

Penderita nyeri pinggang pada usia lanjut dengan penurunan fungsi organ dan beragam penyakit kronis lainnya sangat cocok dengan terapi yoga dan meditasi karena minimal efek samping akibat konsumsi obat penghilang nyeri jangka panjang. Yoga juga terbukti memberikan anfaat pada kelompok ibu hamil.

Sejalan dengan visi misi Fakultas Kedokteran Universitas Mahasaraswati Denpasar dengan keunggulan Etnomedicine, tentunya diperlukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan fokus penerapan bidang ethnomedicine yang sesuai dengan permasalahan yang dialami oleh komunitas.

Sehingga dilakukan kegiatan pengabdian ke Kawasan Banjar Singin, Selemadeg, Tabanan dengan berfokus pada penyuluhan tentang yoga dan meditasi sebagai terapi alternatif pada kasus nyeri pinggang bawah.

Penulis: dr. Putu Setiani, M. Biomed, Sp.N. (Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mahasaraswati Denpasar).

Scroll to Top