Pengusaha Bawang Diancam Tipiring

Loading

SEMARAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung kembali mendatangi pengusaha bawang di area Pasar Galiran, Selasa (8/1/2019).

Nyatanya, masih ada pengusaha yang tak mengindahkan teguran Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. Sampah masih berserakan dan belum sepenuhnya ditampung di tempat khusus. 

Kasatpol PP dan Damkar Klungkung, Putu Suarta mengatakan, berdasarkan hasil sidak, memang masih banyak ditemukan pelanggaran. Pengusaha bawang juga demikian. Walaupun sudah mulai ada yang menyediakan tempat khusus, tapi tetap saja masih ada sampah yang dibuang sembarangan. "Tadi dibandingkan dengan kemarin (saat disidak Kamis (3/1) lalu), sudah ada perabahan 50 persen. Tapi masih ada juga yang membuang sampah sembarangan," ujar Putu Suarta. 

Di samping pengusaha bawang yang membandel, anggota Satpol PP juga mendapati banyak pedagang asongan yang menyerobot badan jalan. Diperparah pula dengan pedagang yang memakai mobil. Melihat kondisi tersebut, Putu Suarta mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas. Langkah pertama, pedagang yang melanggar akan dipanggil untuk diberikan pembinaan di Kantor Satpol PP. Tercatat, ada 14 orang pelanggar yang dipanggil untuk dibina hari ini. 

"Ada satu pedagang dengan mobilnya sudah kita panggil, ada yang buka lapak di badan jalan dan ada juga gerobak yang dibiarkan menetap di jalan. Total jumlahnya ada 14 orang yang kita panggil," imbuhnya. 

Bila ada yang tidak memenuhi panggilan, maka Satpol PP akan menempuh jalur hukum. Yakni dengan menjatuhkan sanksi Tindak Pidana Ringan (Tipiring). Selain menjatuhkan sanksi Tipiring, Putu Suarta menegaskan pihaknya juga sudah menyita sejumlah barang milik belasan orang pelanggar tersebut. Mulai dari KTP, tabung gas, kursi, bahkan hingga mangkok makanan. Cara ini diyakini cukup efektif untuk memastikan seluruh pelanggar memenuhi panggilan. "Yang disita ada KTP, ada tabung gasnya ada kursinya dan mangkoknya. Kalau gerobaknya tidak disita, itu terlalu berat," jelasnya. 

BACA JUGA:  Benarkah Jadi Bupati Kekayaan Suwirta Menyusut?

Diberitakan sebelumnya, pada Kamis (3/1) Bupati Suwirta bersama Tim Yustisi mendatangi sejumlah pengusaha bawang di area Pasar Galiran. Ketika itu, Bupati Suwirta sangat kecewa. Lantaran para pengusaha bawang tidak memiliki tempat sampah khusus. Sehingga sisa kulit bawang dibuang sembarangan. Bahkan hingga ke jalanan. 

Temuan inipun membuat Bupati Suwirta marah.  “Kenapa sampah kulit bawangnya dibuang begitu saja ke jalan? Masa usaha besar seperti ini tidak menyediakan tempat sampah? Cepat bersihkan akan saya tunggu sampai jalan ini bersih,” ujar Bupati Suwirta kepada pemilik usaha bawang dengan kesal. Akibat ulah para pengusaha ini, beberapa titik jalan nampak kotor, jorok dan sejumlah got tersumbat akibat tumpukan sampah kulit bawang dan sampah plastik. (dia)

Scroll to Top