Pengelola Perpustakaan Desa di Bali Ikuti Bimtek Perpusnas

Para peserta Bimtek Perpusnas kali ini merupakan pengelola perpustakaan desa/kelurahan dan TBM yang tersebar di Kabupaten Karangasem, Tabanan, Badung, dan Kota Denpasar.

(Last Updated On: )

Foto: Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), berlangsung di Swiss-Bellhotel Rainforest, Kuta, Badung, 10-14 Juni 2024. – IST

 

MANGUPURA – fajarbali.com | Sebanyak 22 pengelola perpustakaan desa/kelurahan dan Taman Baca Masyarakat (TBM) di Bali mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi Komunikasi yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), bertempat di Swiss-Bellhotel Rainforest, Kuta, Badung, 10-14 Juni 2024. Bimtek diharapkan meningkatkan kemampuan dan profesionalisme para pengelola perpustakaan di Bali. 

Para peserta Bimtek Perpusnas kali ini merupakan pengelola perpustakaan desa/kelurahan dan TBM yang tersebar di Kabupaten Karangasem, Tabanan, Badung, dan Kota Denpasar. 

Kabag Tata Laksana dan Perpustakaan Biro Organisasi Sekretariat (Setda) Provinsi Bali Ida Ayu Made Tantri Ardani menyampaikan, dalam setiap langkah pembangunan, literasi memiliki peran yang tak tergantikan. Melalui literasi, masyarakat mengakses pengetahuan, memperluas wawasan, dan membangun keterampilan yang membantu mereka menavigasi kompleksitas zaman ini. 

Namun faktanya di tengah gemuruh teknologi dan informasi, masih banyak desa yang terpinggirkan dari akses literasi yang memadai. “Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk bertindak lebih proaktif dan holistik dalam mendirikan serta mengembangkan perpustakaan di setiap sudut desa kita,” ungkap Tantri Ardani pada penutupan Bimtek, Kamis (13/6). 

Tantri Ardani mengatakan, Bimtek merupakan upaya peningkatan kapasitas tenaga perpustakaan desa/kelurahan dan TBM, sehingga para tenaga perpustakaan mampu mendayagunakan koleksi perpustakaan bagi masyarakat dan dapat mendukung berprosesnya transfer pengetahuan serta menjadikan perpustakaan sebagai wadah bagi masyarakat untuk menemukan solusi dalam permasalahan-permasalahan yang ada melalui membaca dan bertukar informasi. 

Para peserta Bimtek diharapkan dapat menyerap setiap ilmu yang diberikan dan dapat menerapkannya langsung dalam penyelenggaraan perpustakaan yang dikelola masing-masing peserta Bimtek. 

“Pengetahuan mengenai pengelolaan perpustakaan, pelibatan masyarakat, dan advokasi merupakan hal-hal mendasar yang perlu dimiliki oleh pengelola perpustakaan agar pelayanan perpustakaan yang berkualitas dapat diselenggarakan oleh perpustakaan secara berkelanjutan,” kata Tantri Ardani. 

Lebih jauh disampaikan, dengan dukungan semua pihak, perpustakaan diharapkan dapat menjadi pusat belajar dan sumber informasi yang memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) dan Bahan Bacaan Bermutu Tahun 2024 merupakan salah satu kegiatan utama Perpusnas dalam upaya penguatan budaya baca dan literasi hingga di tingkat desa/kelurahan. Program ini adalah strategi pemerintah dalam memerangi rendahnya budaya literasi, inovasi, dan kreativitas.

TPBIS adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Perpusnas yang melibatkan pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk mengembangkan fungsi dan peran perpustakaan dalam memberikan pelayanan sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan. 

“Literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka membantu menumbuhkan kreativitas dan inovasi, serta meningkatkan keterampilan dan kecakapan sosial yang sangat dibutuhkan pada era revolusi industri 4.0,” tandas Tantri Ardani. 

Next Post

DiskopUKMP Badung Gelar "Badung UMKM Week 2024 Batch I"

Jum Jun 14 , 2024
Diharapkan dapat lebih memperkenalkan potensi produk-produk UMKM di Kabupaten Badung
IMG_20240614_110307_426

Berita Lainnya