Pemprov Jamin Ketersediaan Beras di Bali Tahun 2025

IMG-20250314-WA0002
Dr. I Wayan Sunada, SP., M. Agb.

DENPASAR-fajarbali.com | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali memastikan ketersediaan beras di tahun 2025 dalam kondisi aman melalui berbagai strategi dan program ketahanan pangan.

Salah satu strategi yang telah dilakukan yaitu koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (Dinas) Kabupaten/Kota yang menangani urusan pangan yang menyepakati target penambahan luas areal tambah tanam dengan target Luas Tambah Tanam (LTT) yg disepakati sebesar 155.257 Ha serta produksi padi yang diproyeksikan mencapai 6,2 ton per Ha, Bali optimis mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakat dan menjaga stabilitas harga pangan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada, Kamis (14/3/2205) mengatakan, pihaknya terus memperkuat langkah strategis dalam mendukung swasembada pangan melalui berbagai kebijakan, termasuk penguatan infrastruktur pertanian, pemanfaatan lahan non-sawah seperti tegalan dan perkebunan, serta penggunaan teknologi pertanian modern.

Selain itu, perbaikan sistem irigasi yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida dan bantuan pompa air dari Kementerian Pertanian turut berkontribusi dalam optimalisasi lahan pertanian.

"Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali bersama Dinas Kabupaten/kota yang menangani urusan pertanian dan pangan telah menyepakati sinergi lintas sektor untuk mendukung peningkatan produksi beras," jelas Sunada.

Pihaknya juga menyiapkan strategi ketahanan pangan untuk menghadapi musim kemarau, termasuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan melalui pasar murah menjelang hari raya.

Tahun ini, lanjut dia, kondisi cuaca diprediksi kembali normal, dengan musim hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan normal hingga di atas normal di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Bali, yang akan mendukung produksi pangan di sentra-sentra produksi.
Dengan kondisi cuaca yang lebih baik dan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan produksi pangan, Bali diharapkan dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan surplus beras dari carry over pada tahun 2023 - 2024.

BACA JUGA:  Kemitraan Strategis Bulog dan Petani: Dorong Serapan Beras dan Jagung, Distanpangan Bali Perkuat Peran Pendampingan

Surplus tersebut akan menjadi cadangan pangan yang penting bagi Bali untuk menghadapi tahun 2025. Dengan manajemen yang tepat dan antisipasi terhadap perubahan iklim, cadangan pangan Bali untuk tahun 2025 diproyeksikan aman, memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat dan stabilitas harga di pasar.

Strategi yang dilaksanakan termasuk penguatan Cadangan Pangan dan Antisipasi Perubahan Iklim, meskipun tantangan seperti perubahan iklim dan alih fungsi lahan tetap menjadi perhatian, pemerintah daerah telah menyiapkan strategi adaptasi, termasuk percepatan tanam dan penguatan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).

"Kami terus berupaya mengoptimalkan produksi pertanian melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif.

"Kami memastikan bahwa ketersediaan beras di Bali tetap terjaga di tahun 2025 ini, apalagi akan ada panen raya yang puncaknya nanti di bulan April dengan langkah-langkah konkret dalam pengelolaan cadangan pangan dan optimalisasi sumber daya pertanian," ujarnya.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, ketersediaan beras di Bali pada tahun 2025 diyakini tetap dalam kondisi aman sehingga ketersediaan menjelang dan setelah Hari Raya Besar Keagamaan Nasional (HKBN) juga tetap terjaga.

Scroll to Top