NEGARA-fajarbali.com | Sistem sanitary landfill yang digunakan dalam pemindahan sampah dari TPA Peh ke lahan warga di Desa Kaliakah menuai keluhan dari warga. Masalah yang timbul akibat pemindahan sampah itu terjadi genangan air di kubangan sekitar lokasi sampah yang ditutup. Genangan air berwarna hitam dan bau. Bila tak segera, warga di sekitar sana merasa khawatir akan timbul persoalan pada kesehatan.
Informasi dari warga sekitar lokasi sanitary landfill, menyebutkan masalah yang ditimbulkan sekarang adalah bau. Ditambah lagi saat musim hujan, terjadi genangan di lahan pemindahan sampah yang belum ditutup dengan tanah. Akibatnya terjadi rembesan air dari sampah, berubah warnanya jadi hitam.
Sebelum ditutup, sempat aliran air sungai irigasi berwarna hitam dan berbau, membuat warga mengeluh. Lalu ketika ditutup, malah jadi genangan.
Ketua Komisi III DPRD Jembrana I Dewa Putu Merta Yasa mengatakan, mendapat keluhan seperti itu, dilakukan pengecekan ke lokasi sanitary landfill di Desa Kaliakah. Terjadi genangan air berwarna hitam dan berbau.
“Khawatirnya, dari genangan air ini menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat,” ujar Dewa Putu Merta Yasa didampingi anggota Komisi III DPRD Jembrana I Dewa Komang Wiratnadi. Meskipun pemindahan sampah ke lahan milik warga dengan sistem sanitary landfill sudah ada biomembran, tapi masih terjadi dampak yang ditimbulkan. Penanganan sampah ini sudah selesai tiga bulan lalu.
Terkait masalah ini, pihaknya akan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Jembrana, agar melakukan evaluasi program yang telah berjalan. Harapan warga , agar sampah yang telah dipindah ke lokasi pemindahan, dipindahkan lagi lantaran tak sesuai dengan harapan masyarakat. “Akan kita kaji ulang lagi, agar tak ada yang dirugikan,” ujarnya. (prm)