Mangupura-fajarbali.com | Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD Bali menilai positif kebijakan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk membuka kembali operasi pusat perbelanjaan/mall seiring melandainya kasus Covid-19 di Provinsi Bali.
Ketua APPBI DPD Bali Gita Sunarwulan mengatakan, pembukaan kembali mall dengan penerapan standar operasional prosedur atau SOP PeduliLindungi adalah langkah yang tepat untuk menggerakkan kembali perekonomian dalam negeri.
“Jadi ini menggerakkan ekonomi secara keseluruhan, karena multiplier efeknya sangat kompleks. Misalkan, saya mencontohkan, masyarakat yang hendak membeli pakaian akan membuat penjual untuk mempersiapkan stok jualan dari pemasok. Adapun pemasok itu bakal membeli kain, benang dan keperluan lainnya untuk mempersiapkan produk tersebut,” ujarnya, Senin (11/10).
Ia menuturkan, saat mal ditutup maka pengusaha relatif kesulitan untuk membayar biaya beban operasional yang relatif tidak mendapat relaksasi dari pemerintah. “Pemasukkan tidak ada, namun pengeluaran tetap. Seperti menggaji pegawai, membayar iuran BPJS dan lain-lainnya,” ucap Gita.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan mengatakan pusat perbelanjaan dan mal dapat menambahkan ketentuan protokol kesehatan ke depannya. “Hal tersebut dapat dilakukan jika memang dianggap perlu dan tidak mengurangi ataupun lebih rendah dari Panduan Dasar Protokol Kesehatan yang sudah ada,” ujar Oke baru-baru ini.
Dia mengatakan pengelola pusat perbelanjaan dan mall wajib bertanggung jawab penuh menjalankan prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP) secara optimal dengan pengawasan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, dan Pemerintah Daerah. “Apabila terbukti ada pelanggaran atau ketidaksesuaian dalam menjalankan SOP yang berlaku, pengelola pusat perbelanjaan terkait akan langsung dikenai sanksi penutupan sementara,” tegasnya. (dha)
Save as PDF