Para remaja Desa Banua, Kintamani, Bangli, menjadi sasaran pengabmas untuk mencegah ancaman anemia.
BANGLI-fajarbali.com | Dosen dan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar melakukan pengabdian kepada masyarakat (pengabmas) di Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Pengabmas merupakan salah satu dari Tri Dharma Pergurun Tinggi yang dilakukan oleh dosen disamping pendidikan dan penelitian.
Pengabmas ini diketuai oleh Ni Made Dewantari, SKM, M.FOr dengan lima dosen dari beberapa jurusan yang ada di Poltekkes Kemenkes Denpasar, yaitu Nengah Runiari, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Mat., drg. Regina Tedjasulaksana, M.Biomed, Nur Habibah, S.Si., M.Sc., Ners Ni Made Wedri.A.Per.S.Kep, M.Kes., dan I G.A. Ayu Novya Dewi,SST,M.Kes. Kegiatan pengabmas dibantu oleh enam orang mahasiswa dari Jurusan Gizi, Keperawatan, Kebidanan, dan Teknologi Laboratorium Medis.
Kegiatan pengabmas ini merupakan tindak lanjut dari permasalahan kesehatan yang dijumpai pada masyarakat ketika kegiatan Kuliah Kerja Nyata Interprofesional Education (KKN IPE) di Desa Banua.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Kewilayahan/Kepala Dusun I Wayan Artawijaya mewakili Perbekel Desa Banua. Turut hadir pada acara pembukaan pengabmas yakni Sekretaris Desa, Kasi Pelayanan Umum, Kaur Perencanaan, Bidan Desa, Tenaga Gizi Puskesmas Kintamani VI, kader posyandu remaja dan remaja sebagai sasaran kegiatan.
I Wayan Artawijaya yang mewakili Perbekel Desa Banua menyatakan menyambut baik kegiatan pengabmas ini karena memberikan manfaat untuk meningkatkan kesehatan remaja dan berharap kegiatan ini berlanjut pada tahun berikutnya.
Pengabmas dilaksanakan melalui beberapa kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan fisik, pemeriksaan kadar hemoglobin, pemeriksaan oral mukosa, dan penilaian status gizi. Disamping itu dilaksanakan pula kegiatan gerakan minum Tablet Tambah Darah (TTD) bersama jus buah; praktek menyiapkan menu bergizi seimbang berbasis pangan lokal.
Penilaian status gizi dilakukan dengan melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, Lingkar Lengan Atas (LiLA) oleh dosen dan mahasiswa dari Jurusan Gizi. Pemeriksaan oral mukosa dilakukan oleh dosen Jurusan Kebidanan/Kesehatan Gigi.
Gerakan minum TTD bersama jus buah dilaksanakan untuk meningkatkan kepatuhan minum TTD oleh remaja putri. Minum TTD bersama buah sebagai sumber vitamin C bertujuan untuk meningkatkan penyerapan zat besi (Fe), disamping untuk meningkatkan kepatuhan remaja putri minum TTD.
Gerakan ini dilaksanakan setiap bulan ketika pelaksanaan posyandu remaja disertai dengan edukasi untuk meningkatkan kepatuhan minum TTD. Sedangkan pemantauan minum TTD setiap minggu melalui WhatsApp Reminder.
Kegiatan edukasi tentang anemia dan upaya pencegahannya dilakukan oleh dosen dari Jurusan Keperawatan. Kegiatan praktek menyiapkan menu bergizi seimbang dilakukan oleh perwakilan dari remaja putri dan dipandu oleh dosen serta mahasiswa dari Jurusan Gizi.
Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) dengan POCT (Point of Care Testing), dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dari Jurusan Teknologi Laboratorium Medis. Pemeriksaan kadar Hb dilakukan pada awal kegiatan dan akan dilanjutkan pada akhir kegiatan pengabmas.
Melalui kegiatan pengabmas ini diharapkan remaja putri patuh minum TTD bersama buah secara teratur satu kali dalam seminggu sehingga kadar Hb menjadi normal (tidak anemia). Untuk memantau kadar Hb dan status gizi remaja putri juga diharapkan untuk melakukan pemeriksaan kadar Hb maupun pengukuran berat badan, tinggi badan, LiLA yang difasilitasi pada kegiatan posyandu.
Selain itu, remaja diharapkan menerapkan pola makan bergizi seimbang dengan memanfaatkan bahan makanan yang dihasilkan dari Desa Banua. Dengan demikian upaya pencegahan anemia melalui pemberdayaan remaja dan pemeriksaan kesehatan dapat terwujud.