BANGLI-fajarbali.com | Tingkat kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas di Kabupaten Bangli, nyatanya masih terbilang rendah.
Terbukti sesuai data Operasi Simpatik atau Operasi Keselamatan lalu lintas tahun 2017, pelanggaran lalu lintas berupa tilang berjumlah 184 kasus. Namun pada Ops Simpatik tahun 2018 meningkat menjadi 1.903 kasus atau ada mengalami kenaikan trend mencapai 934 %.
Selain itu, pada Ops Simpatik tahun 2017 teguran tercatat 6.732 dan pelanggaran pada tahun 2018 berjumlah 8.053 pelanggaran atau ada kenaikan trend 20 %. Hal itu terungkap saat Wakapolres Bangli Kompol I Made Krisnha Mahardika, SH., Pimpin Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Keselamatan 2019 di Lapangan Apel Mapolres, Senin 29/4/2019.
Gelar Pasukan tersebut dihadiri oleh Para Pejabat Utama Polres Bangli, para Perwira dan anggota. Dalam kesempatan tersebut, Wakapolres membacakan amanat Kapolda Bali yang intinya menyampaikan terkait perkembangan saat ini transportasi dan lalu lintas merupakan sarana terpenting atau urat nadi perekonomian suatu negara. Lebih lanjut, dari data tersebut disampaikan, meski jumlah pelanggaran meninggkat namun kecelakaan lalu lintas terbukti dapat diminimalisir dengan mengurangi pelanggaran oleh para pengguna jalan.
“Untuk itulah Ops Keselamatan Agung 2019 diadakan yang mana bersifat terbuka dengan mengutamakan dimkas terhadap lalu lintas guna meningkatkan simpati masyarakat terhadap peraturan lalu lintas,” jelasnya.
Disampaikan pula, untuk Operasi Keselamatan 2019 ini melibatkan 81 personel dan dilaksanakan selama 14 hari terhitung mulai tanggal 29 April hingga 12 Mei 2019. “Operasi keselamatan ini dilaksanakan dalam rangka Cipta Kondisi pasca Pemilu 2019 dan menjelang Idul Fitri untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas demi terciptanya kamseltibcar lantas” tegas Wakapolres.
Lebih lanjut, disampaikan, pemeliharaan Kamseltibcar sangatlah penting dalam menunjang kehidupan berbangsa dan bernegara mengingat keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas merupakan suatu cermin dari keberhasilan pembangunan peradaban modern. Selain itu, dalam amanatnya tersebut, pihaknya menekankan kepada jajaran untuk selalu bertaqwa terhadap Tuhan yang maha esa, jaga keselamatan dalam pelaksanaan tugas, tingkatkan disiplin anggota polantas demi terwujudnya pelayanan polantas yang bersih dari korupsi, kolusi dan Nepotisme, serta terwujudnya masyarakat yang tertib dan patuh hukum dalam berlalu lintas. (ard)
Save as PDF