DENPASAR - fajarbali.com | PT. Gemilang Investama Sejahtera meluncurkan program Vocational Entrepreneur Challenge (VEC) yang diperuntukkan bagi siswa-siswi kelas akhir Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK untuk terlibat dalam incubator pelatihan kewirausahaan.
Direktur Utama PT. Gemilang Investama Sejahtera Yasin Eko Wicaksono mengharapkan siswa-siswi akhir SMK di Pulau Dewata memanfaatkan kesempatan ini karena dari setiap kota akan dipilih salah satu proposal terbaik untuk dibantu direalisasikan menjadi bisnis nyata. Program ini sudah mulai memasuki tahap pendaftaran dan seleksi akan dilakukan pada Desember untuk dipilih pemenang dari masing-masing kota pada Januari 2021 mendatang.
Program VEC ini merupakan hasil kerja sama dengan stakeholder pendidikan vokasi seperti Penerbit Buku Quantum Dan Astrapedia, LPK Emas, serta Perusahaan IT Pendidikan Vokanesia VEC.
“Program ini merupakan kesempatan langka bagi siswa-siswi SMK di Bali untuk ikut terlibat dan berkesempatan menjadi wirausaha muda hebat dan mandiri. Kami telah menyiapkan dana hibah totalnya Rp1 miliar yang akan diberikan kepada pemenang,” ujar Yasin saat beraudiensi dengan Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaaan dan Olahraga Bali I Ketut Sudarma di Denpasar, Senin (22/3/2021).
Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Bali Ketut Sudarma sangat mendukung pelaksanaan program VEC di Bali. Selain karena sebuah terobosan dan ide bagus, program ini dinilai sejalan dengan upaya pemerintah mencetak lebih banyak tamatan SMK yang berwirausaha serta menjadi pebisnis andal. Pihaknya hanya mengharapkan sistem pembelajaran entrepreneurship yang diberikan kepada siswa disesuaikan dengan jam pembelajaran sehingga tidak mengganggu jam belajar siswa siswi akhir SMK.
“Jadi ini ide baik dan tentu kami apresiasi karena sejauh ini tidak ada atau belum ada ide bagus seperti ini. Saya rasa perlu diterapkan di satuan SMK untuk menjawab kebutuhan SMK yang progresif tidak hanya di satu bidang tetapi juga bidang yang lain,” ujar Sudarma.
Menurutnya, dengan situasi perekonomian Bali yang saat ini terganggu karena terlalu mengandalkan pariwisata, sudah seharusnya siswa-siswi SMK dipacu berwirausaha di bidang lain. Besarnya kesempatan seperti teknologi informasi dapat menjadi salah satu alat untuk mendorong semakin banyak wirausaha dari anak muda.
Yasin menjelaskan program VEC tidak akan mengganggu jadwal siswa dalam proses belajar mengajar. Nantinya, pelatihan akan diberikan dari para guru yang telah dibekali dengan workshop kewirausahaan terlebih dahulu. Setelah itu siswa akan dipersilahkan mendaftarkan proposal bisnisnya. Panitia akan menjaring sebanyak 2.000 proposal untuk kemudian diciutkan menjadi 100 proposal dan kemudian dipilih dari setiap provinsi satu ide bisnis.
“Bali terkenal dengan kreativitasnya, kami percaya dan yakin bahwa siswa-siswi di Pulau Dewata juga memiliki ide-ide usaha kreatif yang layak dikembangkan. Program ini diharapkan dapat menjangkau hal tersebut,” tutupnya.(Gde)
Direktur Utama PT. Gemilang Investama Sejahtera Yasin Eko Wicaksono mengharapkan siswa-siswi akhir SMK di Pulau Dewata memanfaatkan kesempatan ini karena dari setiap kota akan dipilih salah satu proposal terbaik untuk dibantu direalisasikan menjadi bisnis nyata. Program ini sudah mulai memasuki tahap pendaftaran dan seleksi akan dilakukan pada Desember untuk dipilih pemenang dari masing-masing kota pada Januari 2021 mendatang.
Program VEC ini merupakan hasil kerja sama dengan stakeholder pendidikan vokasi seperti Penerbit Buku Quantum Dan Astrapedia, LPK Emas, serta Perusahaan IT Pendidikan Vokanesia VEC.
“Program ini merupakan kesempatan langka bagi siswa-siswi SMK di Bali untuk ikut terlibat dan berkesempatan menjadi wirausaha muda hebat dan mandiri. Kami telah menyiapkan dana hibah totalnya Rp1 miliar yang akan diberikan kepada pemenang,” ujar Yasin saat beraudiensi dengan Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaaan dan Olahraga Bali I Ketut Sudarma di Denpasar, Senin (22/3/2021).
Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Bali Ketut Sudarma sangat mendukung pelaksanaan program VEC di Bali. Selain karena sebuah terobosan dan ide bagus, program ini dinilai sejalan dengan upaya pemerintah mencetak lebih banyak tamatan SMK yang berwirausaha serta menjadi pebisnis andal. Pihaknya hanya mengharapkan sistem pembelajaran entrepreneurship yang diberikan kepada siswa disesuaikan dengan jam pembelajaran sehingga tidak mengganggu jam belajar siswa siswi akhir SMK.
“Jadi ini ide baik dan tentu kami apresiasi karena sejauh ini tidak ada atau belum ada ide bagus seperti ini. Saya rasa perlu diterapkan di satuan SMK untuk menjawab kebutuhan SMK yang progresif tidak hanya di satu bidang tetapi juga bidang yang lain,” ujar Sudarma.
Menurutnya, dengan situasi perekonomian Bali yang saat ini terganggu karena terlalu mengandalkan pariwisata, sudah seharusnya siswa-siswi SMK dipacu berwirausaha di bidang lain. Besarnya kesempatan seperti teknologi informasi dapat menjadi salah satu alat untuk mendorong semakin banyak wirausaha dari anak muda.
Yasin menjelaskan program VEC tidak akan mengganggu jadwal siswa dalam proses belajar mengajar. Nantinya, pelatihan akan diberikan dari para guru yang telah dibekali dengan workshop kewirausahaan terlebih dahulu. Setelah itu siswa akan dipersilahkan mendaftarkan proposal bisnisnya. Panitia akan menjaring sebanyak 2.000 proposal untuk kemudian diciutkan menjadi 100 proposal dan kemudian dipilih dari setiap provinsi satu ide bisnis.
“Bali terkenal dengan kreativitasnya, kami percaya dan yakin bahwa siswa-siswi di Pulau Dewata juga memiliki ide-ide usaha kreatif yang layak dikembangkan. Program ini diharapkan dapat menjangkau hal tersebut,” tutupnya.(Gde)