Penanaman bibit mangrove di kawasan Mertasari, Sanur
DENPASAR, fajarbali.com | Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Imigrasi Kelas I TPI Denpasar melakukan aksi nyata dengan penanaman mangrove kurang lebih 300 bibit mangrove di Kawasan Mertasari, Denpasar, Sabtu (9/8/2024).
Aksi penanaman mangrove berkolaborasi bersama sejumlah komunitas warga negara asing yang berada di Bali, baik yang telah menetap di Bali maupun yang baru tinggal.
Selain penanaman mangrove acara ini juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk mensosialisasikan program Golden Visa serta aturan “do’s and don’ts” bagi WNA yang tinggal di Bali.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, menyampaikan bahwa kegiatan penanaman mangrove ini mendapatkan empati yang tinggi dari komunitas WNA yang terlibat.
Ia menekankan bahwa mereka juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan dan mendukung upaya memajukan Bali.
“Melibatkan komunitas WNA dalam acara ini menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang memiliki empati tinggi untuk memajukan Bali. Mereka bukan hanya pengunjung, tetapi juga bagian yang tak terpisahkan dalam menjaga kelestarian lingkungan di Bali,” ujar Pramella.
Pramella juga berharap bahwa WNA yang berkunjung ke Bali, dan Indonesia pada umumnya, akan turut menjaga dan melestarikan lingkungan, sehingga Bali tetap menjadi tempat yang indah, aman, dan nyaman untuk semua.
Lebih lanjut Pramella menyatakan bahwa WNA yang terlibat sangat peduli terhadap rekan-rekannya yang kerap berperilaku tidak baik. Mereka termotivasi untuk menunjukkan bahwa masih banyak WNA yang peduli dan ingin berkontribusi positif bagi Bali.
“Mereka sangat peduli dan termotivasi untuk menunjukkan bahwa banyak WNA yang peduli terhadap Bali dan berperilaku baik. Kami berharap, hal ini dapat terus mendukung pariwisata Bali agar tetap aman dan nyaman,” pungkas Pramella.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Ridha Sah Putra, menyampaikan akso social penanaman mangrove yang melibatkan WNA meruapak kegiatan pertama kali di lingkungan Imigrasi Kelas I TPI Denpasar.
Ia berharap, di masa mendatang, kegiatan serupa semakin sering diadakan bersama komunitas WNA demi menciptakan Bali yang aman, nyaman, dan tenteram.
Ridha juga menambahkan bahwa komunitas WNA yang terlibat dalam acara ini berasal dari berbagai negara, seperti Kanada, Inggris, Ukraina, dan Rusia.
Mereka menunjukkan antusiasme tinggi dalam kegiatan ini, yang diharapkan dapat memperbaiki citra pariwisata Bali yang sempat tercoreng oleh ulah oknum WNA yang viral karena melanggar aturan keimigrasian.
Turut hadir megikuti kegiatan tersebut, Kepala Divisi Administrasi, Mamur Saputra, Kepala Divisi Pemasyarakatan, I Putu Murdiana, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Alexander Palti, Plh. Kepala Divisi Keimigrasian, Anak Agung Bagus Narayana, Jero Bendesa Intaran, serta jajaran Keimigrasian di lingkungan Kanwil Kemenkumham Bali. rl