Lebih lanjut disampaikan, berdasar pengalaman sebelumnya, sampah yang mengotori Pantai Watu Klotok biasanya adalah sampah kiriman. Sampah-sampah yang terbawa arus laut, dan terdampar di Pantai Klotok. “Itu sudah pasti sampah kiriman. Kita kan sedikit (sampah) di sini. Ini sampah bisa dikirim dari barat atau timur,” jelasnya.
Seorang pengunjung Pantai Klotok, Komang Sri menyampaikan, sempat merasa tidak nyaman melakukan Banyu Pinaruh di area pantai yang berisi banyak sampah. Namun, karena sudah terlanjur datang bersama keluarganya, iapun tetap melanjutkan Banyu Pinaruh di pantai tersebut. Tak lupa Komang pun berharap, agar kebersihan di area pantai lebih diperhatikan oleh instansi yang membidangi. Apalagi kawasan tersebut sangat sering digunakan sebagai lokasi upacara keagamaan.
Sementara pantauan di lapangan, sampah sudah terlihat dari area parkir menuju Pantai Watu Klotok. Sampah beraneka rupa, mulai dari sisa-sisa makanan kemasan, minuman, dan juga dedaunan. Sedangkan di area pantai, sampah berupa ranting hingga balok-balok kayu terlihat menumpuk. Selain itu, banyak pula sampah sisa-sisa upacara, mengingat kemarin kawasan tersebut dipadati pengunjung yang melangsungkan Banyu Pinaruh. Terlihat ada satu tong sampah yang disediakan, tapi sayangnya pengunjung lebih banyak yang meninggalkan sampahnya berserakkan, padahal tempat sampah masih terlihat kosong. W-019