DENPASAR – fajarbali.com | Cangkok kornea merupakan suatu prosedur operasi yang dilakukan dengan cara mengganti kornea yang mengalami kelainan atau kerusakan dengan kornea donor. Tindakan ini memiliki beberapa manfaat, yaitu untuk mengganti kornea mata yang terinfeksi dengan jaringan kornea donor, mempertahankan keutuhan bola mata, serta memperbaiki tajam penglihatan.
Kebutaan atau tajam penglihatan yang berkurang dapat terjadi akibat kornea yang berkabut atau keruh, sehingga cahaya tidak dapat mencapai syaraf mata yang disebut retina. Penglihatan yang berkurang akibat kelainan kornea seperti infeksi kornea, cedera kornea dan penyakit kornea bawaan dapat diperbaiki dengan tindakan transplantasi kornea.
Dokter Spesialis Mata RSUP Sanglah, dr. Siska, Sp.M, M.Kes menjelaskan, kornea itu adalah jendela mata untuk dapat melihat, sehingga untuk melihat diperlukan kejernihan dari kornea. Kornea terdiri dari 5 lapisan dan banyak hal yang menyebabkan kekeruhan dari kornea tersebut tergantung pada lapisan mana yang terinfeksi.
“Banyak hal yang dapat menyebabkan kekeruhan dari kornea seperti riwayat kecelakaan atau luka pada kornea maupun riwayat infeksi, sehingga yang seharusnya kornea mata kita itu jernih menjadi keruh atau tampak seperti keputihan. Pada keadaan kornea yang keruh atau keputihan, kita dapat mengembalikan kejernihan kornea tersebut dengan melakukan operasi cangkok kornea,” jelasnya, Selasa (23/6).
Untuk apa dilakukan transplantasi atau cangkok kornea? dr. Siska menerangkan bahwa cangkok kornea dapat mempertahankan keutuhan bola mata, misalnya pada kasus infeksi atau cedera kornea yang mengakibatkan kebocoran atau keluarnya isi bola mata.
“Mengganti kornea yang mengalami infeksi berat dimana kerusakan kornea tetap berlanjut meskipun telah diberikan terapi maksimal dengan obat–obatan. Meningkatkan tajam penglihatan, misal terdapat jaringan parut kornea atau kornea yang mengalami pembengkakan secara permanen setelah operasi mata sebelumnya,” ujarnya.
Sebelum dioperasi transplantasi kornea, seseorang akan menjalani pemeriksaan mata menyeluruh untuk memastikan kelainan yang terjadi. Hal tersebut untuk memastikan apakah kelainan tersebut hanya terdapat pada kornea mata saja ataukah ada kelainan organ mata lain yang terlibat, yang nantinya akan mempengaruhi keberhasilan operasi.
“Teknik transplantasi kornea atau prosedur cangkok kornea dilakukan dengan tindakan operasi bedah dimana bagian kornea yang rusak atau berkabut diangkat dan digantikan dengan kornea dari pendonor. Dokter akan menggunakan jahitan kecil untuk menahan kornea atau bagian kornea yang baru pada tempatnya. Jadi bukan keseluruhan dari bola mata, tapi hanya korneanya saja,” terangnya.
dr. Siska juga mengatakan, sebelum adanya cangkok kornea, bila terdapat kebocoran pada dinding kornea maka hanya dilakukan penambalan. Jadi itu hanya bersifat sementara dan tidak menjamin kejernihan dari kornea tersebut. Sedangkan sekarang dengan adanya cangkok kornea di RSUP Sanglah, diharapkan kejernihan dari kornea dapat mengembalikan penglihatan yang lebih baik.
“Sejak tahun 2020 ini RSUD Sanglah, Denpasar sudah dapat melakukan operasi cangkok kornea. Untuk harapan kedepannya sebaiknya kita memiliki bank mata di Bali, sehingga kebutuhan untuk donor kornea dapat terpenuhi. Pasalnya hingga sampai sekarang sudah banyak kasus tetapi pendonornya tidak mencukupi,” tutup dr. Siska.(dar).
Save as PDF