https://www.traditionrolex.com/27 Obat Dexamethasone Bukan Penangkal Covid-19 - FAJAR BALI
 

Obat Dexamethasone Bukan Penangkal Covid-19

(Last Updated On: 24/06/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Dexamethasone atau deksametason sedang ramai diperbincangkan terkait pengobatan Covid-19 di Indonesia. Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional, dr. Reisa Broto Asmoro mengingatkan dexamethasone bukanlah penangkal Covid-19 atau virus Corona.

dr. Reisa mulanya berbicara soal maraknya orang-orang mencari dexamethasone setelah WHO mengeluarkan rilis rekomendasi penggunaan obat golongan kortikosteroid ini untuk kasus berat COVID-19. Ia menyebutkan, Dexamethasone yang telah digunakan untuk jangka panjang tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba. Dokterlah yang akan menurunkan dosis secara bertahap sebelum menghentikan obat. 

 

dr. Reisa menyebut, meski harga dexamethasone terjangkau, dia menyarankan harus ada konsultasi dengan dokter demi menghindari efek samping. dr. Reisa menyebut pasien yang mengonsumsi dexamethasone harus selalu waspada.

 

Sehubungan dengan hal tersebut, Praktisi Kesehatan, Agus Haryono mengatakan, Dexamethasone bekerja sebagai anti inflamasi atau peradangan. Dalam kasus Covid-19, dexamethasone bisa mengurangi peradangan paru-paru.

 

“Dexamethasone membantu mengembalikan kadar hormon ke normal. Termasuk hormon corticosteroid yang terlibat dalam mengendalikan respons peradangan dalam tubuh. Oleh karena itu, dexamethasone diindikasikan bisa mengurangi peradangan paru-paru,” katanya.

 

Agus juga menyatakan kemungkinan dexamethasone akan digunakan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala berat yang membutuhkan bantuan pernafasan ventilator. “Obat ini tidak berlaku pada kasus ringan maupun digunakan sebagai pencegahan Covid-19. Penggunaan jangka panjang bisa menimbulkan dampak ketergantungan. Hanya pada kasus berat dan tidak berlaku pada kasus ringan, apalagi tidak ada bukti sebagai obat pencegahan,” jelasnya.

 

Agus juga menambahkan, belum ada informasi bahwa dexamethasone memberikan pengaruh positif kepada pasien Covid-19 dengan gejala ringan. “Dosis pemakaian Dexamethasone juga cukup rendah, apabila dibandingkan dengan chloroquine maupun hidroxychloroquine,” imbuhnya.

 

Sebelumnya, WHO memuji terobosan ilmiah peneliti Inggris atas penggunaan Dexamethasone, obat steroid untuk menyelamatkan nyawa pasien virus corona. Pengobatan ini diharapkan dapat membantu menekan angka kematian akibat Covid-19 secara global.

 

Dexamethasone merupakan obat perawatan steroid dosis rendah. Dexamethasone selama ini digunakan untuk mengobati kondisi seperti arthritis, gangguan kekebalan tubuh, reaksi alergi, dan masalah pernapasan. (dar).

 

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pasien Sembuh 15 Orang, Kasus Positif Covid-19 Bertambah 16 Orang

Rab Jun 24 , 2020
Dibaca: 4 (Last Updated On: 24/06/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Pasien sembuh Covid-19 di Kota Denpasar terus meningkat. Pada Rabu (24/6/2020)  pasien sembuh  sebanyak 15 orang  setelah menjalani perawatan. Namun demikian, penambahan kasus positif Covid-19 juga bertambah, sebanyak 16 orang.    Save as PDF

Berita Lainnya