Save as PDFGIANYAR-fajarbali.comS | Selain membawakan materi Empat Pilar Kebangsaan, Anggota DPR RI, Dapil Bali, Nyoman Parta juga sering membawakan materi pengelolaan sampah, eco enzim, atau materi yang berkaitan dengan UMKM. Kali ini Nyoman Parta memperkenalkan Kereta Api Cepat di hadapan ratusan mahasiswa dalam acara Sosoalisasi BUMN di Rumah Kebangsaaan dan Kebhinekaan, Penatih, Denpasar, Minggu, (18/12/2022).
Tema khusus yang dipaparkan yaitu “Kereta Cepat untuk Indonesia Maju” yang didukung oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Seratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi mengikuti sosialisasi tersebut. Nyoman Parta menyampaikan bahwa meskipun di Bali belum ada kereta api, namun sebagai generasi muda khususnya mahasiswa harus tahu program-program pemerintah seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang merupakan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara.
Dikatakan dengan KCJB menjadi era baru transportasi massal modern yang cepat, andal, aman, dan nyaman untuk mobilisasi secara optimal serta meningkatkan konektivitas antarkota. KCJB diharapkan mampu memicu pembangunan kawasan dan sentra ekonomi baru, serta berpotensi untuk dikembangkan seluruh Indonesia. Sedangkan program angkutan darat, LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Juli tahun 2023 mendatang untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya. Saat ini, KAI bersama para pihak tengah mempersiapkan segala sesuatunya terkait pengoperasian LRT tersebut, baik sarana, prasarana, fasilitas pelayanan penumpang maupun perizinan perizinan yang diperlukan.
Nyoman Parta menambahkan, LRT sebagai Proyek Strategis Nasional tentu kehadirannya sangat dinantikan untuk mendukung kegiatan bertansportasi masyarakat yang aman, nyaman dan bebas macet. Sebagai salah satu moda transportasi paling modern, LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) Level 3.
Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi. “Jadi mahasiswa di Bali kalau pergi ke Ibukota menju Bandung bisa sampai lebih cepat dengan kereta cepat,“ jelas Parta.
Dalam sesi diskusi tanya jawab, satu mahasiswa, Sutiani menyampaikan sosialisasi ini bisa menambah pengetahuannya, khususnya tentang program PT KAI dalam mewujudkan Indonesia Maju. “Semoga suatu saat nanti bisa merasakan naik kereta cepat secara langsung,” ungkapnya.sar
Save as PDF