DENPASAR-fajarbali.com |Jelang uji coba operasional bus sekolah, Dinas Perhubungan Kota Denpasar terus memantapkan persiapan. Uji coba bus sekolah, rencananya dilaksanakan, Senin (13/11/2017) mendatang.
Dishub pun menggelar rapat sosialisasi persiapan operasional bus sekolah, Rabu (8/11), di Graha Sewaka Dharma, Lumintang. Dalam rapat yang dibuka Kabid Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Nyoman Sustiawan, terungkap, sebelum menaiki bus, penumpang wajib menunjukkan smart card. Karena setelah smart card ditiping, maka para orangtua bisa memantau anaknya melalui handphone.
Rapat sosialisasi persiapan operasional bus sekolah, dihadiri para orangtua siswa, perwakilan 12 sekolah, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), kepolisian, Stikom, serta Tim Pendamping dari Unud yang diwakili, Prof. Putu Alit Suthanaya.
Rapat sosialisasi persiapan operasional bus sekolah, dihadiri para orangtua siswa, perwakilan 12 sekolah, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), kepolisian, Stikom, serta Tim Pendamping dari Unud yang diwakili, Prof. Putu Alit Suthanaya.
Kepala UPT Transportasi Darat, Dishub Kota Denpasar, Dewa Ketut Adi Pradnyana menjelaskan, rapat sosialisasi bertujuan untuk memaksimalkan persiapan menjelang uji coba yang akan dilaksanakan usai libur Galungan. Melalui sosialisasi diharapkan para orangtua dapat memahami tentang layanan bus sekolah. Terutama terkait dengan aplikasi Sistem Informasi Bus Sekolah Denpasar (Si Bused). Termasuk kegunaan smart card. ‘’Kami harapkan dengan adanya layanan ini, para penumpang bisa tepat waktu, baik saat penjemputan awal maupun ketika pulang sekolah. Begitu juga pihak sekolah nantinya bisa menginformasikan jika ada perubahan jam pulang sekolah,’’ kata Adi Prdanyana.
Dikatakan, operasional enam bus sekolah tahap pertama menyasar 12 sekolah, dengan rute Denpasar Utara dan Denpasar Timur. Sedangkan trayek dibagi dua sift yakni 6 trayek pagi dan 7 trayek siang. Jika program ini efektif, pihaknya merancang program tahap kedua dengan tambahan empat bus. ‘’Kalau untuk menjangkau seluruh Denpasar seluruhnya memerlukan 46 armada, karena jumlah siswa SD dan SMP di Kota Denpasar mencapai 126 ribu,’’ tandasnya.
Adi Pradnyana menambahkan, dengan beroperasinya bus sekolah selain untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, juga diharapkan dapat menekan angka kecelakaan di kalangan siswa. ‘’Selama ini tingkat pelanggaran yang dilakukan siswa, khususnya di kawasan Jalan Kamboja sangat tinggi. Rata-rata dalam setiap penertiban yang dilakukan, tercatat ratusan pelanggar yang terjaring,’’ ujarnya.(car)
Save as PDF