Monitor Serangan Hama, Dispertan Siagakan Penyuluh

(Last Updated On: 11/08/2021)

MANGUPURA-fajarbali.com l Hujan mulai mengguyur sejumlah kawasan di Kabupaten Badung. Kondisi ini umumnya memicu munculnya serangan hama pada tanaman padi.


Karena itu guna mengantisipasi gagal panen Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Badung, mensiagakan para penyuluh pertanian untuk memonitor serangan hama. Kendati sejatinya di kalangan para petani kondisi hujan saat ini sangat baik untuk merangsang pertumbuhan tanaman padi.

“Hanya saja, musim hujan seperti ini rentan menimbulkan serangan hama, khususnya pengerek batang, blas dan wereng hijau. Para penyuluh sudah kami perintahkan untuk mendampingi petani dan memonitor perkembangan serangan hama,” ungkap Kadispertan Badung, Wayan Wijana.

Menurutnya, pihaknya mengkhawatirkan hujan lebat mengakibatkan tanaman padi yang siap panen rebah akibat genangan air hujan. “Kami sarankan petani untuk memperhatikan saluran pembuangan pada masing-masing petak agar tidak terjadi genangan yang menyebabkan tanaman padi mudah rebah,” ujarnya.

Terkait produksi padi selama Juli 2021, Mantan Kabag Organisasi ini menjelaskan terdapat panen padi seluas 621 hektar atau sekitar 3.435,67 ton gabah kering giling setara 1.674,57 ton beras. Sedangkan, panen pada Juni seluas 1.125 hektar atau 6.224,04 ton gabah kering giling setara 3.033,62 ton beras. “Biasanya ada bulan-bulan surplus dan ada minus. Namun, sesuai data 2020, kita ada surplus sebesar 17.735,49 ton,” katanya.

BACA JUGA :
Pencuri Brankas BUMDES Sakti Terungkap Gara-gara Gadai Sertifikat, Pelaku Bakar 14 BPKB
Bantu Akses Pemasaran Produk Pertanian lokal, Dinas Pertanian Rangkul Pengusaha dan Rancang Badung Go Tani

Wijana mengakui, dengan hasil panen tersebut, kata Wijana, memang belum memncukupi kebutuhan beras di Kabupaten badung. kebutuhan berkisar 5.174,92 ton beras setiap bulan. “Kalau untuk memenuhi kebutuhan penduduk Badung saya kira cukup,” ucapnya.

Sebelumnya, Wijana mengatakan dari hasil panen bulan juni dengan jumlah tanam 1.125 hektar menghasilkan gabah kering giling 6.224,04 ton jumlah tersebut setara 3.033,62 ton beras efektif. Kemudian bulan juli dengan jumlah tanam 621 hektar menghasilkan gabah kering giling 3.435,67 ton, setara 1.674,57 ton beras efektif. “Hasil panen dua bulan ini cukup baik,” kata Wijana.

Dengan hasil panen tersebut, kata Wijana, memang belum mencukupi kebutuhan beras di Kabupaten badung. kebutuhan berkisar 5.174,92 ton beras setiap bulan. “Kalau untuk memenuhi kebutuhan penduduk Badung saya kira cukup, karena berdasarkan data tahu lalu kita ada surplus 17. 735 ton,” imbuh Wijana.

Sementara itu, data hasil panen di triwulan pertama Maret 2021 dengan luas tanam 1.286 hektar dan luas panen 2.949 hektar dengan produksi gabah kering giling (GKG) 15.614,40 ton. Jumlah tersebut menghasilkan mencapai 8.827,89 ton. Sementara itu  hasil panen di tahun 2020 GKG 111.755,06 ton atau setara beras 63.414,57 ton kebutuhan beras 60.859,46 ton. 

Januari-Maret 2020 mencapai 15.614,40 ton GKG (Gabah Kering Giling) atau setara dengan setara beras 8.827,89 ton. Kendati demikian tidak semua lahan pertanian di Badung panen padi, sesuai catatan Dinas Pertanian dan Pangan kabupaten Badung dari 8.057,00 ha lahan pertanian di Badung,  yang panen padi baru 1.286,00 ha.

Beberapa wilayah yang mengalami panen padi di bulan Maret sampai April yakni di wilayah Kecamatan Mengwi Badung.  Dari pantauan di lokasi disepanjang lahan pertanian yang berlokasi di wilayah Sempidi, kecamatan Mengwi mengalami panen raya. (put)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Varian Delta Berpotensi Bentuk Cluster Baru, Dinkes Bali Minta Perketat Prokes

Rab Agu 11 , 2021
Dibaca: 12 (Last Updated On: 11/08/2021)DENPASAR-fajarbali.com l Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM menyatakan virus Covid-19 varian Delta yang ditemukan di Bali berpotensi membentuk cluster baru.  Save as PDF

Berita Lainnya