GIANYAR-fajarbali.com | Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, semakin menunjukkan komitmennya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Salah satu kendala dalam menjaga kebersihn adalah tergenangnya air di beberapa titik sehingga bisa menjadi sarang nyamuk penyebab wabah penyakit yang bisa disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti.
Maka dari itu Tim pelaksana Pengabdian Masyarakat dengan Ketua program PKM Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, Dr. Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja, SE. , MM, meluncurkan program biopori.
Biopori adalah teknologi sederhana namun sangat efektif dalam menyerap air hujan ke dalam tanah.
Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi genangan air dan meningkatkan kualitas tanah melalui pembuatan lubang resapan biopori di berbagai titik strategis di desa serta dapat mengurangi dampak penyakit demam berdarah.
Program biopori ini melibatkan partisipasi aktif dari warga dan mahasiswa. Penduduk desa diajak untuk bekerja sama dalam pembuatan lubang biopori di Banjar Dinas Sakah, Desa Batuan Kaler, Sukawati, Gianyar.
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sosialisasi mengenai pentingnya pelestarian lingkungan serta teknik pembuatan biopori yang benar.
Mahasiswa turut berkontribusi dengan menyediakan poster yang menjelaskan manfaat dan cara pembuatan biopori.
Selain berfungsi mengurangi genangan air, biopori juga memiliki manfaat sebagai kompos alami.
Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang biopori akan terurai dengan sendirinya, sehingga meningkatkan kesuburan tanah.
Hal ini sejalan dengan upaya Desa Batuan Kaler dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Alex, selaku Kelian Adat Banjar Dinas Sakah, merasa senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Awalnya, saya tidak begitu memahami manfaat biopori. Namun, setelah mengikuti sosialisasi, saya jadi menyadari bahwa ini dapat membantu mengurangi banjir kecil di halaman rumah. Sekarang, saya rajin membuatnya,” ungkapnya.
Program biopori ini merupakan langkah nyata Desa Batuan Kaler dalam menjaga kelestarian alam. Dengan dukungan dan partisipasi masyarakat, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan desa.
Inisiatif ini tidak hanya berupaya melestarikan alam, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. (rel)
