BANGLI-fajarbali.com | Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini usai meninjau pasien korban gempa di RSU Bangli, langsung bergerak menuju banjar Cemara Landung, Desa Terunyan, Kintamani yang paling parah terdampak bencana longsor hingga menelan 2 korban jiwa.
Rombongan Mensos didampingi Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta beserta jajaran Forkopimda Bangli menuju Desa Terunyan dengan menumpang tiga unit speedboat. Sekembalinya di dermaga, mantan Wali Kota Surabaya itu menyerahkan bantuan secara simbolis senilai Rp. 259.493.150, yang diterima Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta.
Mensos Risma pada kesempatan itu mengatakan, tujuan utamanya meninjau langsung ke lokasi longsor, adalah untuk melakukan pemetaan langkah antisipasi, agar tidak terjadi korban lagi. “Tadi juga disampaikan oleh pak kepala desa, ada delapan titik yang rawan (longsor). Nah karena itu, nanti dengan pak bupati, pak DPRD, pak DPD, maka akan dipetakan untuk membuat suatu tempat antisipasinya. Jadi kalau hujan, mungkin semua (warga) harus pindah (evakuasi) ke tepat yang ditunjuk aman,” jelasnya.
Selain itu, sesuai aspirasi yang diterima Mensos Risma, warga juga mengharapkan perahu untuk proses evakuasi apabila kembali terjadi bencana. Sebab saat terjadi bencana, pasti dibarengi dengan kejadian longsor. Dan satu-satunya akses yang masih bisa dimanfaatkan adalah dengan jalur air. Oleh karena itu, Mensos menjanjikan bantuan perahu, serta tenda untuk mengungsi di tempat aman. Selain itu juga harus disediakan buffer stock-nya. Sehingga apabila ada warga yang belum tertolong, mereka masih bisa bertahan.
Mengenai berapa perahu yang disiapkan, Risma mengatakan akan dihitung sesuai jumlah penduduknya. Lebih lanjut, terkait kebutuhan logistik, dipastikan hingga saat ini masih aman. “Yang terpenting saat ini dan perlu disiapkan adalah langkah antisipasinya agar tidak ada korban lagi. Banyak negara lain yang mengalami kondisi serupa. Tapi kalau antisipasinya benar, inshaallah kita akan bisa mengurangi korban,” pungkasnya. (ard).