https://www.traditionrolex.com/27 Mematikan Saluran Internet Saat Nyepi, Hanya Sebatas Imbauan - FAJAR BALI
 

Mematikan Saluran Internet Saat Nyepi, Hanya Sebatas Imbauan

(Last Updated On: 07/03/2018)

DENPASAR-fajarbali.com | Himbauan terkait mematikan saluran internet pada saat Hari Raya Nyepi dianggap sebagian pihak suatu hal yang konyol. Namun, PHDI Bali mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut.



Ketua PHDI Bali, Prof. Dr. IGN Sudiana mengatakan, pihaknya tak mempermasalahkan cibiran ataupun tanggapan miring dari berbagai kalangan. Menurutnya, iimbauan mematikan saluran internet bukan hanya dari PHDI saja, melainkan atas dasar kesepakatan bersama seluruh tokoh agama dalam pertemuan yang dilaksanakan di Hotel Grand Santhi, Kamis (15/2/2018) yang lalu.

 “Sebenarnya, itu kesepakatan bersama waktu pertemuan antara tokoh-tokoh agama, pemerintah, KPID, kepolisian, Korem, Kominfo dan sebagainya. Poin 4 ada imbauan pengelola provider diharapkan untuk mematikan selama 24 jam,” terangnya.

Menurutnya, terkait mematikan saluran internet tersebut hanya sebatas iimbauan saja. Apabila, hal itu dilakukan tentunya akan menambah khidmat perayaan Nyepi.



“Karena di internet itu kan banyak hiburan. Karena dalam catur brata penyepian itu ada amati lelanguan. Tapi banyak yang tersinggung. Berat. Itu wajar saja. Bahkan ada yang mengancam ketua Parisadha, ya itu biasa. Karena orang biasa menghibur diajak untuk tenang agak susah,” akunya.

Dengan hanya sebatas imbauan, PHDI Bali berharap agar masyarakat tak berpolemik ataupun berburuk sangka. Terlebih, imbauan tersebut sudah disampaikan ke pihak-pihak terkait, seperti DPRD Bali, Komisi Informasi (KI) Provinsi, kepada Menteri Kominfo.

“Kalau pihak provider menerima imbauan itu kan bagus. Kalau tidak, tidak ada sanksi. Makanya namanya imbauan,” tutur dia.




Menyikapi hal itu, Komisi IV DPRD Bali angkat bicara soal mematikan saluran internet. Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta mempertanyakan kemana harus menghentikan saluran internet. Maka dari itu, pihaknya lebih mengajak masyarakat agar lebih ke pokok substansi ketimbang symbol-simbol dari Perayaan Nyepi itu sendiri. Mengingat, catur brata penyepian lebih kepada tanggungjawab setiap orang untuk melakukan pengendalian diri.

“Kalau kita memang serius menghormati Nyepi, tentu semua umat berpuasa, bukan sebaliknya malah sehari menjelang Nyepi antrean panjang di toko-toko pembelanjaan. Umat membeli stok makanan yang justru dipakai saat Nyepi,” sindirnya. (her)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ditata, Gilimanuk Mulai Dilirik Investor

Rab Mar 7 , 2018
Dibaca: 36 (Last Updated On: 07/03/2018)NEGARA-fajarbali.com | Gilimanuk yang kini dijadikan kawasan wisata dengan berbagai penataan, kini mulai dilirik investor. Hal tersebut disampaikan Bupati Jembrana Putu Artha ketika kunjungan kerja di Balai Banjar Lingkungan Arum Gilimanuk Selasa (6/3/2018).  Save as PDF

Berita Lainnya