Denpasar-fajarbali.com | Diabetes atau juga dikenal sebagai kencing manis adalah kondisi tingginya kadar gula dalam darah. Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes bisa memicu berbagai komplikasi atau bahkan penyakit kronis yang fatal. Salah satu keluhan yang paling banyak dilaporkan pengidap kencing manis yaitu luka di kaki atau di bagian tubuh lain yang susah sembuh, luka ini bisa menimbulkan borok dan jika semakin parah maka bagian tubuh tersebut harus diamputasi.
Dokter Hiperbarik RSUP Sanglah, dr. Anita Devi, M.Si mengatakan, salah satu metode pengobatan luka diabetes adalah terapi oksigen hiperbarik (HBOT).
“Manfaat terapi ini adalah untuk memperbaiki hipoksia (kekurangan oksigen) pada jaringan luka, meningkatkan Aliran darah (perfusi), mengurangi pembengkakan, menurunkan regulasi sitokin radang,” jelasnya, Senin (24/5/2021).
Baca Juga :
Pasangan Waria Diringkus Setelah Beraksi di 5 TKP, Seorang Korban Asal Spanyol
Buat Website Palsu Milik Perusahaan Untuk Mencari Untung, Karyawan Pecatan Dijebloskan ke Penjara
Selain itu fungsi dari terapi hiperbarik adalah meningkatkan produksi kolagen dan pertumbuhan pembuluh darah baru (Angiogenesis) menjadikannya sebagai tambahan yang berguna dalam praktik klinis untuk luka/ulkus penderita diabetes. HBOT juga bermanfaat untuk mengatasi pengobatan yang sulit akibat kasus infeksi jaringan lunak dan tulang.
“Terapi hiperbarik adalah terapi yang dilakukan dengan pasien menghirup oksigen 100 persen dengan tekanan lebih dari satu atmosfer dalam ruangan hiperbarik,” ungkapnya.
Awalnya terapi ini biasanya digunakan oleh para penyelam yang mengalami penyakit dekompresiasi healness, penyakit karena menyelam, seperti nyeri sendi, kemerahan pada kulit hingga yang paling parah bisa menyebabkan kelumpuhan. Hal ini disebabkan oleh masih adanya sisa gelembung gas nitrogen yang masih tertinggal di aliran darah. Karena jika gelembung gas ini tidak dikeluarkan, maka akan menyebabkan kematian pada pasien.
“Metode terapinya, pasien akan dimasukan ke dalam chamber dan diberikan tekanan, seperti pasien melakukan aktivitas menyelam. Sehingga gelembung nitrogen yang ada di organ vital pasien seperti jantung, otak dan pembuluh darah bisa mengecil dan bisa dikeluarkan melalui proses pernapasan,” tuturnya. (dha)