Aktivitas mahasiswa Unmas Denpasar dalam Program KKN dan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Pangkung Karung, Kerambitan, Tabanan.
TABANAN-fajarbali.com | Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar menerjunkan 22 mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengabdian kepada Masayarakat di Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.
Para mahasiswa yang terlibat diberikan pelatihan secara mandiri agar mereka dapat melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di Desa Pangkung Karung, tempat di mana mereka ditugaskan.
Dalam pelatihan ini, mereka dibekali berbagai keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk terjun langsung ke lapangan, memahami kebutuhan masyarakat, serta merancang dan melaksanakan program-program yang dapat memberikan manfaat nyata bagi desa tersebut.
Dengan bimbingan yang minimal namun efektif, para mahasiswa diajarkan untuk menjadi lebih mandiri dan inisiatif dalam menangani berbagai tantangan yang mungkin muncul selama menjalankan tugas pengabdian, sehingga mereka tidak hanya memberikan kontribusi bagi masyarakat, tetapi juga mengembangkan diri mereka sebagai individu yang tangguh dan berdedikasi.
KKN adalah bentuk nyata dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan, menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari, dan memberikan kontribusi positif kepada komunitas setempat.
KKN biasanya dilaksanakan di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian dan bantuan, baik di pedesaan maupun di wilayah lain yang memerlukan pengembangan. Program ini berlangsung selama sekitar 7 minggu, di mana mahasiswa tinggal dan bekerja di lokasi tersebut.
Selama periode ini, mereka tidak hanya berinteraksi dengan masyarakat setempat, tetapi juga mengidentifikasi permasalahan lokal, merancang solusi, dan mengimplementasikannya dengan harapan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan.
Kegiatan dimulai dengan upaya membersihkan saluran drainase yang selama ini mengalami penyumbatan akibat penumpukan lumpur dan sampah. Kondisi tersebut telah lama menghambat aliran air, sehingga menimbulkan genangan di beberapa bagian desa yang mengganggu aktivitas sehari-hari warga, serta melaksanakan pengecatan plang batas desa, dengan menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, sekop, dan kuas beserta cat.
Mahasiswa bekerja dengan sigap dan penuh semangat untuk membersihkan saluran-saluran tersebut. Setiap ayunan cangkul dan sekop mencerminkan semangat gotong royong yang kuat, di mana semua orang bekerja tanpa mengenal lelah demi mencapai tujuan bersama. Mahasiswa saling bahu-membahu untuk memastikan aliran air kembali lancar, sehingga lingkungan desa menjadi lebih bersih dan nyaman.
Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 18 juli sampai 22 juli 2024. Dalam hal ini program membangun desa dapat menciptakan kebersamaan menjadi kekuatan utama yang menggerakkan seluruh warga desa untuk berkontribusi aktif dalam setiap kegiatan pembangunan, baik itu dalam memperbaiki infrastruktur, menjaga kebersihan lingkungan, maupun meningkatkan kesejahteraan sosial.
Semangat gotong royong ini juga menciptakan rasa persatuan yang kuat, yang tidak hanya mempererat hubungan antarwarga, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemandirian dan tanggung jawab sosial yang akan diwariskan kepada generasi mendatang.
Dilihat dari historisnya, pada tahun 1490 Masehi, Desa Pangkung Karung masih berupa hutan lebat yang dipenuhi dengan pohon kapuk (kutuh), bengkel, cemara, sandat, cepaka, dan beragam pohon lain.
Wilayah ini termasuk dalam kerajaan Tabanan. Hutan tersebut sangat angker karena sering terjadi peristiwa-peristiwa ajaib dan tidak masuk akal di sekitar bengkel dan hutan kapuk tersebut.